Lihat ke Halaman Asli

keajaiban jodoh

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

KEAJAIBAN JODOH

“ kisah ini berjalan begitu cepat . seperti kilatan cahaya.Menakjubkan. Subhanallah.Mulut ini tak mampumengatup ketika memujiNya.Sungguh di luar perhitunganku.Mungkin inilah wujudnya. Kemenangan itu telah bertasbih.

Kami memang baru pertama kali bertemu. Aku pun tak percaya. Setelah kedatangannya tempo lalu kerumah. Ia lalu langsung memintaku pada Ayah dan ibu. Diam-diamkemantapan tumbuhdalam mimpiku yang tak terpejam.Jawaban istikoroh itumemberi sinyal padaku. IYA.Kata itu keluar begitu saja dari mulutku setelah seminggu menangguhkannya.

Pencarianku seolah berakhir.Wajah yang baru kali pertama ku tatap itumenancapkan keyakinan.Pemikirannya yang aku dengar lewat tutur katanya yang ramah menggambarkan kehalusan budi. Beberapa kabar yang ku dengartentang kesehariannya memperkuat dugaan. Mudah-mudahan benaradanya Ia hamba Allah yang taat pada agama.

Kesolehannya itulah yang membuatku tak ragu. Ia lah imam yang kunanti-nantikan. Mungkin inilah yang di sebut jodoh. Mungkin inilah yang di ceritakan orang-orang bahwa jodoh itu di tangan Allah.Mungkin inilah bukti ucapan Allah yang selama ini ku genggam. Dan diantaratanda-tanda kebesaran Allah , Allah menciptakanpasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamucenderung dan merasa tentram kepadanya.Dan Allahmenjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh,pada yang demikian itu benar-benarterdapat tanda-tanda bagi orang yang mengetahui.

Kalimat itu benar saudaraku. Sekarang keyakinanku bertambah.Aku sendiriyang sedang di ajarkan itu oleh Allah.Sama sekali tak di kira. Laki-laki itu datangdari kufuku sendiri.pemikirannya searah denganku. Kami mampu memandang kebesaran Allah dari sudut yang sama. Itu benar-benar memberikan ketenangan di hati ini.

Allah begitu memberi kemudahan untuk urusan ini.Entahlah aku masih di buat Allah tertakjub-takjub.Betapa maha besarkuasa-Nya.Allahu akbar. “ papar wanita itu. wajahnya merona. Senyumnya terus mengembang. Kemudian iya diam. Dan kembali tersenyum.

Senyuman kemenangan. Ia telah menang melawan kabar miring yang terus mencelanya diam-diam. Ia berhasil menang meyakinkan kedua orangtuanya tentang keikhlasanuntuk menyerahkan hati sepenuhnya pada Allah. Meski ia terkesan terlambat dan harus rela di cibir sebagai perawan yang tak lagi muda. Tapi keindahan itu tepat pada waktunya.

Kami pun ikut tersenyum.Senyum ketenangan. Tenang yang tak berbatas. Setelah sekian lama kami tunggu. kabar itu pun kini meluapkan kegembiraan pada masanya.

“ benar-benar tak di duga. Calonmu malah datang dari saudaranya kerabat kita sendiri”ucap salah satu saudara perempuan kami.

“ iya. Jangan kan orang lain. Aku sendiri saja masih merasa ini seperti mimpi.Oleh karena itulah aku baru bercerita sekarang. Karena awalnya aku tak percaya. Akan secepat dan seyakin ini. Allah benar-benar pemilik setiap hati. Subhanallah. Aku takkan meragukan itu. ” Ungkap wanita itu lagi masih dengan wajahnya yang berseri-seri.

“ iya itulah jodoh.Satu kerabat. Serumpun. Siapa pula yang bisa menyangka. Namun Hitam putih keluarga telah sama-sama tahu. Itu akan jauh lebih baik karena tak perlu banyak beradaptasi. Mudah-mudahan Ia benar-benar imam yang baik. ” Ibuku ikut menambahkan.

“amin…” pinta kami bersamaan.

Wanita itu tersenyum lagi. Dan kami juga tersenyum kembali.

Bersambung-

( terinspirasi dari perjalanan cinta seorang muslimah yangmemegang teguh keimanannya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline