Lihat ke Halaman Asli

Adi Nugroho

Editor Buku

RPC, Kunci Meroketnya Wisata Zamrud Khatulistiwa

Diperbarui: 13 Mei 2023   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kemenparekraf.go.id

Apa yang selalu dikenali wisatawan manca tentang Indonesia? Jika Anda jawab keindahan dan eksotisme alamnya, Anda mungkin tidak salah. Tapi lebih dari itu, turis luar negeri ternyata begitu memuji keramahan masyarakat kita. Terbukti dari survei InterNations.org, Indonesia masuk 10 besar negara yang paling digandrungi pelancong luar negeri karena keramahannya. Turis manca menyukai budaya masyarakat Zamrud Khatulistiwa yang sangat menerima kedatangan mereka.

Pariwisata pun menjadi salah satu andalan Indonesia untuk mengerek pertumbuhan ekonomi usai seluruh sendi negeri ini terguncang pandemi.

Data yang dirilis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan pariwisata Indonesia mulai bangkit lagi (bounce back)  pascapandemi. Tahun 2022 lalu, meski masih merangkak di awal tahun, kunjungan wisatawan manca (wisman) mencapai 5,47 juta orang. Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat (251,28 persen) dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun ini, dari periode Januari-Maret saja, total wisman yang berkunjung sudah mencapai 2,24 juta orang. Jumlah ini diperkirakan terus meningkat hingga puncak liburan akhir tahun.

Tak heran, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian lebih di sektor pariwisata  Bahkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang digelar 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, NTT, bersama dua negara lain, Indonesia meluncurkan Indonesia-Malaysia-Thai land Growth Triangle (IMT-GT) Visit Year 2023-2025 (Antara.com).

Kerja sama ini diharapkan mempu meningkatkan perekonomian ketiga negara. Terutama di sektor wisata.

IMT-GT ini juga bisa membuka jalan bagi kerja sama dengan negara-negara lain se-Asia Tenggara.

Sumber: Instagram Joko Widodo


Transaksi Lintas Batas

Sejalan dengan hal itu, inisiasi Bank Indonesia (BI) untuk mendorong konektivitas transaksi antarnegara (cross border transaction) ASEAN (bi.go.id) jelas akan menjadi gerbang masuk yang gemilang.

Nantinya, turis bisa memanfaatkan teknologi quick response code (QR) sebagai sarana pembayaran. Tidak perlu lagi menukar uang dengan mata uang setempat.

Pengalaman saya pertama kali berwisata di Malaysia beberapa tahun lalu tak harus terulang. Membawa uang tunai dalam bentuk rupiah, saya yang tidak sempat mampir di penukaran uang (money charger) Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA) terpaksa harus berjalan kaki dari hotel ke tempat money charger. Hanya mengandalkan Google Maps, saya sempat beberapa kali salah masuk lokasi. Repot.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline