Lihat ke Halaman Asli

Adinta Shafa Salsabila

Mahasiswa semester 5 jurusan Hukum Ekonomi Syariah

Review Buku Emile Durkheim: Pemikiran Utama dan Percabangannya ke Radcliffe-Brown, Fortes, Levi-Strauss, Turner, dan Holbraad

Diperbarui: 1 Oktober 2023   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tony Rudyansjah, seorang dosen dan kepala departemen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia menuliskan buku yang membahas mengenai pemikiran Emile Durkheim. Buku yang berjudul "Emile Durkheim : Pemikiran Utama dan Percabangannya ke Radcliffe-Brown, Fortes, Levi-Strauss, Turner, dan Holbraad" ini membahas mengenai hasil pemikiran, teori, pengaruh, dan kontroversi dari Emile Durkheim. Terbit tahun 2015 oleh penerbit buku kompas, buku setebal 190 halaman ini berhasil menyampaikan seluk beluk Emile Durkheim secara rapi.

Secara garis besar, buku ini membahas mengenai pemikiran-pemikiran Emile Durkheim, seperti teori fakta sosial, solidaritas mekanik, solidaritas organik, teori mengenai religi/agama, dan lain sebagainya. Inti dari semua teori tersebut adalah hubungan antara "perubahan" dan "proses". Fokus utama Durkheim adalah mengkaji isu perubahan masyarakat dari yang tradisional dan masih sederhana menuju yang modern dan sudah terindustrialisasi.

Dalam buku ini terdapat empat bab yang masing-masing membahas topik berbeda. Dalam bab pertama, penulis memperkenalkan pembaca mengenai dasar pijakan pemikiran Durkheim, cabang pemikiran hingga kontroversi terkait pemikirannya.

Pada bab kedua dan ketiga, penulis mulai memaparkan teori-teori pemikiran Durkheim yang terdapat dalam karya-karyanya seperti The Elementary Forms of the Religious Life, The Rules of Sociological Methods, The Division of Labor in Society, Suicide, dan beberapa artikel yang pernah ditulisnya serta karya-karya penulis lain. 

Bab ini juga berisi kritik Durkheim terhadap pandangan para moralis seperti John Locke dan David Hume. Inti dari bab kedua dan ketiga ini sebenarnya adalah uraian pemikiran Durkheim yang berupaya menjelaskan masyarakat industri di Eropa dengan mengembangkan positivisme yang memodifikasi berbagai aliran positivisme seperti Comte, idealisme, materialisme historis, sosialisme, utilitarianisme, dan psikologisme.

Dalam bab terakhir, penulis menyajikan lima arah perkembangan utama dalam pengembangan pemikiran Durkheim yang menurut penulis penting bagi ilmu sosial masa kini. Kelima cabang pemikiran ini adalah pemikiran Alfred Reginald Radcliffe-Brown, Meyer Fortes, Claude Levi-Strauss, Victor Turner, dan Martin Holdbraad. Penulis menyambungkan kelima arah perkembangan utama pemikiran Durkheim tersebut dalam satu tema antropologi, yakni mengenai problem totenisme.

Tony Rudyansjah sebagai penulis berhasil menyusun buku ini dengan baik sehingga cocok untuk berbagai kalangan. Bukan hanya pelajar, mahasiswa, maupun tenaga pengajar, tapi masyarakat umum pun dapat menikmati tulisan ini. Empat bab yang terkandung dalam buku ini bukan hanya membahas mengenai sosiologi, tetapi juga berhasil membawa bidang ilmu lain seperti antropologi dan filsafat. 

Meski buku ini terbilang lengkap, namun sayangnya penyusunan buku ini masih terkesan acak dan tidak dikategorikan sesuai dengan bagiannya. Namun, terlepas dari itu, buku ini masih sangat layak untuk dinikmati semua kalangan.

Penulis :

Adinta Shafa Salsabila 212111083

UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline