Rasa yang telah hinggap dalam sanubari, perlahan menjadi sebuah benteng kokoh, dalam menghadapi berbagai terpaan. Dengan mengucapnya menjadi sebuah rambu pengingat sekaligus peneguhan kembali benteng tersebut yang senantiasa akan ada sebuah pengikisan berjalan seiring waktu dan banyaknya terpaan.
Dengan rasa itu aku menjadi serasa nyaman dalam mengarungi waktu yang berbatas, hingga pada akhirnya kembali. Sisi-sisi positif yang selalu aku dapat dikala melihat, mendengar, meraba bahkan merasa itu sendiri bersisi negatif.
Senantiasa ada pencerahan diantara kepekatan gelap, ketulian, dan kebisuan. Ia muncul tatkala itu semua menjadi sebuah pasukan gagah berani sekaligus menggiurkan, baik bagi raga maupun nafsu.
Harapku, jangan sampai terhilangkan ataupun terkalahkan oleh kebinasaan yang memang akan membinasakan jika kita mengikutinya.
hanya satu kata………… Alhamdulilah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H