Lihat ke Halaman Asli

Adinda Zahra Putri Nasution

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Problematika Pembelajaran Pasca Pandemi di Indonesia

Diperbarui: 18 Desember 2022   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 merupakan peristiwa menyebarnya penyakit coronavirus 2019. Hal ini telah membuat bencana bagi dunia dan mengupayakan untuk dapat beradaptasi dengan keadaan. Pada Maret 2020 Indonesia terdektesi pertama kali kasus Covid-19. Sejak saat itu, perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air diumumkan setiap harinya, termasuk kasus kematian yang terjadi. Akibat dari pandemi tersebut mempengaruhi banyak aspek salah satunya Pendidikan. Dalam Pendidikan yang dulunya sistem pendidikan Indonesia belajar dengan tatap muka dan bisa mengadakan pertemuan-pertemuan besar tanpa ada kekhawatiran dan ketakutan. Kini, setiap orang harus menghindari pertemuan-pertemuan, diskusi-diskusi dan tatap muka kepada siapa pun untuk menghindari penyakit menular tersebut. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh segenap komponen sekolah atau perguruan tinggi yang diperankan oleh guru/dosen sebagai tenaga pengajar dan siswa/mahasiswa sebagai peserta yang diajarkan. Pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Kata problematika adalah definisi dari istilah masalah (1) masih menimbulkan masalah dan (2) masalah yang belum terpecahkan. Masalah yang perlu diperbaiki disebut sebagai “bermasalah” (KBBI, 2008: 1215). Menurut definisi dari dua istilah yang diberikan di atas, sesuatu yang bermasalah atau sedang mengalami masalah adalah sesuatu yang membutuhkan solusi.. Oleh karena itu, harus dicarikan solusi atas permasalahan yang diangkat oleh bahasa Indonesia. Untuk mendapatkan hasil terbaik, masalah itu sendiri merupakan halangan atau masalah yang harus diselesaikan, dengan kata lain, masalahnya adalah ketidaksesuaian antara kenyataan dan apa yang seharusnya diantisipasi salah satunya dengan bantuan dari orang tua karena orang tua adalah orang yang dapat mengawasi, mengatur, dan membantu anak menyelesaikan semua tugas dan pembelajaran yang diberikan oleh guru selama pembelajaran daring dilaksanakan, orang tua adalah salah satu individu yang berdampak pada kelangsungan kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19.

Khusus untuk lembaga pendidikan yang berada di zona kuning, oranye, dan merah, pemerintah menerapkan strategi Belajar Dari Rumah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ada beberapa kasus baru, tapi tidak banyak, di zona kuning yang sering disebut sebagai zona risiko rendah. Penularan atau transmisi masih kemungkinan. Jumlah kasus di zona oranye relatif tinggi. Area risiko menengah ini dipastikan ada dalam hal transmisi atau penularan dan lebih besar dari zona kuning, sedangkan zona merah memiliki lebih banyak kasus yang baru ditemukan daripada zona oranye. Diketahui bahwa itu akan menyebar jauh lebih cepat daripada di zona lain dalam hal penularan. Pembelajaran dilakukan di rumah atau daring untuk mencegah penyebaran virus corona (dalam jaringan). Sistem pembelajaran daring menggunakan teknologi, khususnya internet, alih-alih mempertemukan guru dan siswa secara langsung untuk melakukan pengajaran. (Wahyuningsih, Jurnal Pangkaja Vol. 24 No. 1, Maret 2021:109).

Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran dari rumah. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 15, PJJ didefinisikan sebagai pendidikan di mana peserta didik dipisahkan dari guru dan pembelajaran difasilitasi oleh berbagai sumber daya teknologi, informasi, dan media lainnya. Dua metode pembelajaran jarak jauh yang digunakan dalam pelaksanaan PJJ adalah pembelajaran jarak jauh online dan pembelajaran jarak jauh offline. Sesuai dengan karakteristik, ketersediaan, kesiapan sarana dan prasarana, dan pendekatan (online, offline, atau kombinasi keduanya) untuk melaksanakan PJJ, institusi pendidikan dapat memilih. Pembelajaran daring merupakan salah satu pilihan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Tanpa interaksi tatap muka antara guru dan siswa, metode pembelajaran daring justru memanfaatkan platform atau aplikasi digital.

Wabah Covid-19 memiliki dua dampak terhadap kelangsungan pendidikan. Yang pertama adalah efek langsung yang dialami oleh banyak keluarga di perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Banyak keluarga di Indonesia yang tidak terbiasa menyelenggarakan sekolah di rumah. Bagi keluarga Indonesia, homeschooling menjadi kejutan besar, terutama bagi produktivitas para orang tua yang biasanya disibukkan dengan pekerjaan di luar rumah. Pandemi Covid-19 berdampak pada setiap aspek pendidikan dan kehidupan sosial. Pembelajaran dilaksanakan dengan cara melalui jaringan. Prosedur ini dilakukan pada skala yang belum pernah digunakan sebelumnya. Tak terkecuali di permukiman terpencil dengan konsentrasi penduduk usia sekolah yang tinggi. (Arini, dkk. Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 4 No. 1, Oktober 2021:344).

Pandemi Covid-19 berdampak pada setiap aspek pendidikan dan kehidupan sosial. Pembelajaran dilaksanakan dengan cara melalui jaringan. Prosedur ini dilakukan pada skala yang belum pernah digunakan sebelumnya. Mereka kehilangan akal sehat karena infrastruktur teknologi informasi sangat tidak memadai, dan ini tidak terkecuali di komunitas terpencil di mana populasi anak-anak di sekolah sangat padat. Pandemi Covid-19 di bidang pendidikan telah mengubah sistem pendidikan. Jika pada awalnya metode pembelajaran dilakukan secara tatap muka, guru diharuskan menggunakan pembelajaran online dalam hal ini. Meski dampak negatifnya semakin terasa, wabah Covid-19 juga membawa sejumlah dampak baik bagi siswa dan lingkungan sekitarnya.

Dampak positif dari adanya pembelajaran jarak jauh adalah siswa mampu paham terhadap penggunaan aplikasi online dan penggunaan teknologi informasi, pelajaran menjadi lebih ppraktis, dan siswa menjadi lebih hati-hati saat berinteraksi. Sedangkan dampak negative dari pembelajaran jarak jauh, yaitu siswa kurang memahami pembelajaran bahkan bisa saja siswa mengabaikan pelajaran jika sedang berlangsung, hasil belajar menurun, dan belajar ‘beradaptasi Kembali. Untuk itu evaluasi secara komprehensif perlu dilakukan pemangku kepentingan, dari pihak sekolah komite sekolah, tokoh, wali murid serta Dinas Pendidikan perlu dilakukan agar kualitas Pendidikan tidak merosot. Karena pendidikam adalah investasi jangka Panjang bagi sebuah bangsa dan menyangkut masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline