Lihat ke Halaman Asli

Etika Bisnis Rasulullah SAW Mencerminkan Prinsip Tidak Merugikan

Diperbarui: 28 Oktober 2024   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cipari

Apa itu etika bisnis ? Etika yang ialah adat istiadat, Bentuk lain dari etika yaitu muhradat yang artinya adalah sopan santun. Bisnis adalah suatu organisasi yang melakukan kegiatan produksi dan memberikan kontribusi terhadap penjualan barang dan jasa yang diharapkan dapat diterima oleh pelanggan.

Sedangkan Etika bisnis Islam mengacu pada berbagai perilaku etis dalam Islam yang disebut Akhlaq al-Islamiya, yang didasarkan pada nilai-nilai Syariah yang mengutamakan Halal dan Haram.

Dalam Islam, etika bisnis adalah seperangkat aturan dalam berbisnis. Seperti, Al-Qur'an tidak memperbolehkan pedagang memperkecil ruang lingkupnya, sehingga harus mengetahui apa yang dilarang dan apa yang dianjurkan dalam menjalankan bisnis, serta harus mengikuti aturan sesuai dengan syariah islam.

Rasulullah SAW dalam membangun bisnis dikenal dengan karakternya yang berani.

Bahkan kemampuan Khadijah dalam mengangkut perbekalan dan mengatur usahanya sehingga  hanya karyawannya, Maisarah, yang menemaninya. Beliau mempunyai tanggung jawab yang besar, agar perusahaan yang di bangun dapat mencapai hasil yang baik dalam kehidupan.

Dalam menjalankan bisnisnya Rasulullah SAW menerapkan etika bisnis dengan  prinsip yang sesuai syariah islam dan tidak merugikan orang lain atau tidak merugikan beliau.

Etika bisnis yang diterapkan Rasulullah SAW seperti :

  • Kejujuran , Kejujuran ini menjadi suatu hal yang sangat penting dalam berbisnis sebagai sebuah kepercayaan. Beliau selalu berperilaku jujur dalam bermuamlah.
  • Tolong menolong, ataupun memberikan kebermanfaatan terhadap orang lain Pelaku usaha sudah seharusnya tidak hanya memikirkan keuntungan semata namun harus memliki perilaku yang ta'awun atau tolong menolong dalam hal kebaikan terutama dalam usaha.
  • Kegiatan usaha yang dilakukan harus dilindungi dari para rentenir. Sebagaimana firman Allah, ``Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu beriman lupakanlah sisa-sisa riba. '' Oleh karena itu, Allah dan Rasul mendakwahkan perang terhadap riba.
  • Tidak melakukan gharar baik takaran, ukuraan, maupunpenimbangan harus sesuai
  • Tidak di perbolehkan menumpuk-numpuk harta Melakukan menumpuk-numpuk harta pada masa tetentu yang memilki tujuan supaya harganya meningkat kemudian dapat keuntungan besar yang di dapatkan
  • Komoditas yang diperdagangkan harus halal dan suci bukan barang-barang yang terlarang, sesuai sabda Rasulullah SAW "Sesungguhnay Allah melarang bentuk usaha miras, bangkai, babi, maupun patung (H.R. Jabir).
  • Membayar karyawan sebelum  keringat mereka mengering. Nabi Muhammad saw. "Berikanlah upah kepada pegawaimu sebelum keringatnya kering" . Hadits ini menjelaskan bahwa dilarang menunda upah pegawaimu. Upah harus sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Kegiatan usaha yang dilakukan harus terhindar dari riba. Dalam suatu usaha dilakukan dengan dasar saling ridho tanpa dipaksa.

Dalam hal ini etika bisnis Islam yang telah dibahas di atas, dapat kita lihat bahwa produk yang akan di jual oleh Rasulullah SAW , bisnis tersebut tidak  mengandung unsur pelanggaran etika, karena sepanjang melakukan bisnis Rasulullah SAW mematuhi Sesuai aturan produk yang dijual tidak boleh membahayakan orang lain.

Rasulullah teladan yang perlu kita contoh untuk melakukan perilaku yang baik. Teladan yang bermanfaat bagi umat Islam dalam membangun bisnis, khususnya dalam hal perilaku, adalah Nabi Muhammad SAW, teladan terbesar bagi umat Islam di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline