Pakan merupakan semua yang dapat dicerna oleh ternak dan tidak mengganggu kesehatannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. Sedangkan bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, berupa protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedangkan bahan anorganik seperti kalsium, phospor, magnesium, kalium dan natrium. Pakan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan ternak baik untuk hidup pokok, pertumbuhan, reproduksi dan produksi.
Tingkat palatabilitas dan konsumsi pakan sangat dipengaruhi oleh bentuk pakan. Pemberian pakan kepada ternak harus sesuai dengan kebutuhan ternak. Terdapat beberapa jenis bentuk pakan yang biasa digunakan dalam industry pakan yaitu:
- Tepung (mash)
Tepung (mash) merupakan bentuk pakan yang bertekstur halus. Ransum pakan digiling sampai halus kemudian dicampur menjadi satu. Proses pembuatan pakan bentu tepung (mash) pada umumnya hanya mengalami dua proses saja yaitu proses grinding dan mixing.
Pakan dengan bentuk tepung menyebabkan ternak tidak bisa memilih pakan yang disukai. Bentuk pakan berupa tepung ini memiliki kelebihan yaitu mudah diserap dalam pencernaan usus ternak, dapat digunakan untuk semua umur ternak, serta harga yang tidak terlalu mahal. Akan tetapi, bentuk tepung ini juga memiliki kekurangan diantaranya yaitu pakan banyak yang terbuang karena butirannya yang sangat halus sehingga mudah terbawa oleh angin atau menjadi debu.
- Butiran pecah (Crumble)
Pakan crumble memiliki bentuk yang lebih besar dari tepung, namun tidak lebih besar dari pakan berbentuk pellet. Pakan crumble dihasilkan dari penggumpalan pakan jenis tepung dengan tambahan nutrisi. Pakan crumble dapat disebut sebagai pakan yang dihasilkan dari proses penghancuran pakan jenis pellet untuk menciptakan ukuran yang lebih kecil. Bentuk crumble memberikan hasil yang lebih baik karena bioaktif dapat tercampur secara homogen di dalam pakan yang dikonsumsi oleh ternak.
Bentuk crumble memiliki spesifik kurang berdebu, lebih padat, dan mudah untuk dikonsumsi, sehingga kontaminasi benda asing sangat sedikit, bahan-bahan pakan penyusunnya sangat kompak dan tercampur merata, meningkatkan konsumsi pakan, relatif tidak mengandung bakteri membahayakan, pemborosan pakan (akibat hilang) dapat ditekan dan formula pakan menjadi lebih efisien karena kualitas bentuk crumble yang baik persentase kerusakannya juga kecil.
Kualitas crumble dapat ditentukan salah satunya dengan cara menguji karakteristik fisik seperti kadar air, berat jenis, ukuran crumble, dan ketahanan benturan sehingga dilakukan pengujian secara fisik terhadap crumble. Ukuran kehalusan crumble ditentukan oleh kualitas dan cara pembuatan pellet. Ransum bentuk crumble tercipta karena keluhan para peternak yang mengatakan bahwa ransum bentuk pellet tidak dapat dikonsumsi oleh anak ayam yang berparuh lebih kecil.
- Pellet
Pakan pellet merupakan pakan dengan bentuk dan ukuran yang besar. Pellet adalah pakan berbentuk silinder yang berasal dari pencetakan bahan-bahan baku pakan dengan menggunakan mesin die sehingga menjadi bentuk silinder atau berupa potongan-potongan kecil dengan diameter, panjang, dan derajat kekerasan yang berbeda.
Pakan dengan bentuk pellet biasanya juga mengandung serat yang berasal dari hijauan. Pakan pellet ini merupakan salah satu bentuk pengawetan dari bahan pakan dalam bentuk yang lebih terjamin tinggat pengadaan dan kontinuitas penyediaannya untuk mempertahankan kualitas pakan. kelebihan dari pakan pellet ini yaitu mampu merangsang nafsu makan ternak, terutama pada ayam karena pakan pellet berbentuk butiran, serta pakan pellet ini tidak mudah melekat pada tempat pakan dan paruh ayam sehingga tidak ada pakan yang tercecer.
Namun, pakan pellet juga memiliki kekurangan diantaranya yaitu harga yang rekatif mahal, ternak akan lebih banyak minum, serta adanya kemungkinan terjadinya kerusakan beberapa zat pakan tertentu selama terjadi proses pembuatan pakan pellet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H