Lihat ke Halaman Asli

Adinda Vinka Annisa Putri

"Your soul's in your mind."

Melestarikan Tarian Tradisional Pada Kalangan Anak Muda di Jakarta Utara

Diperbarui: 16 Maret 2022   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto : Amalia Nurul Aini

Jakarta Utara, 7 Maret 2022 – Perkembangan zaman saat ini membuat segala hal menjadi modern dan sudah pasti digandrungi oleh anak muda Seperti teknologi, fashion, dan juga budayanya pun sudah mulai mengikuti budaya modern. Tidak dapat dipungkiri bahwa budaya modern tersebut telah menggerus sedikit demi sedikit budaya tradisional atau budaya asli Indonesia itu sendiri.

Tetapi, ini ada seorang anak muda yang tetap melestarikan tarian tradisional pada kalangan anak muda di Jakarta Utara, yaitu Amalia Nurul Aini yang akrab disapa Amel. Menurutnya, Budaya adalah sesuatu yang sudah ada sejak dahulu dan turun temurun hingga sekarang.

“Saya memegang ekskul tari yang cenderung berada di ranah tari tradisi. Jadi, tarian yang dibawakan kebanyakan adalah tari tradisional seperti Tari Jaipong, Tari Betawi, Ratoh Jaroe, dan sesekali tarian dari derah jawa tengah.” Ujar Amel.

Tari tradisional adalah jenis tarian yang merupakan wujud sebuah budaya di suatu daerah. Indonesia sendiri punya lebih dari 300 jenis tarian tradisional yang berasal dari wilayah berbeda. Tarian ini biasanya memiliki berbagai ciri khas yang menonjolkan falsafah, budaya dan kearifan lokal setempat di mana tarian tersebut berkembang. Sehingga dapat ditebak bahwa masing-masing daerah akan memiliki keunikan tersendiri. Terutama di negeri ini, di mana keberagaman masyarakatnya seakan tak terbatas.

Salah satu tarian yang ia bawakan yaitu, tari Jaipong. Tari ini adalah jenis tarian yang berasal dari daerah Jawa Barat. Tari Jaipong mulanya berkembang di daerah Karawang dan Bandung. Tarian ini merupakan gabungan dari beberapa kesenian tradisional seperti Wayang Golek, Pencak Silat, dan Ketuk Tilu. Maka dari itu, Tari Jaipong akhirnya terkenal karena gerakan-gerakannya yang sangat enerjik, unik dan sederhana. Hingga saat ini, meskipun banyak hiburan modern yang bermunculan, kesenian tradisional Jaipongan masih tetap diminati dan menjadi hiburan yang menarik bagi masyarakat.

Realita keadaan saat ini tentang para remaja di indonesia yang melestarikan budaya indonesia terutama dari segi tarian daerah menurutnya, sudah banyak yang aware dengan budayanya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari trend beberapa tahun yang lalu yaitu ‘berkain bersama’ dari hal kecil itulah, kita bisa melihat bahwa ternyata masih banyak anak mudah di Indonesia yang masih mau dan tidak ragu untuk melestarikan apa yang bangsa mereka sendiri miliki. Dan dari pengalamannya sendiri, ia berkata “sebenarnya mereka bukannya tidak ingin melestarikan, namun hanya saja kepercayaan diri mereka yang kurang dan menganggap bahwa tarian tradisional adalah tarian yang rumit dan sulit.” Ujar Amel.

Masyarakat harus melestarikan budaya Indonesia. Sebab, kebudayaan Indonesia sangat amat beragam dan tentunya masing – masing memiliki keunikannya tersendiri. Jika kita tidak melestarikannya, maka tidak menutup kemungkinan tradisi kita akan di ambil oleh negara lain dan anak cucu kita nantinya tidak mengetahui akan adanya keunikan dan juga keberagaman yang dimiliki dari bangsanya sendiri. Amel berharap, para anak muda di Indonesia ini khusunya di Jakarta Utara semakin banyak yang melestarikan budaya tarian tradisional, dengan mulai tanamkan rasa cinta akan budaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline