Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Renyahnya Gorengan

Diperbarui: 22 Januari 2018   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Gorengan jadi makanan favorit hampir semua orang. Seringkali makanan ini dijadikan hidangan buka puasa tiap bulan Ramadhan, seperti di keluarga saya. Rasanya, tanpa gorengan, buka puasa terasa hampa dan kurang afdol.

Kalau ingin gorengan, ibu saya lebih memilih masak sendiri dibandingkan beli di luar. Katanya si penjual menggunakan minyaknya berkali-kali, tidak pernah diganti. Lalu muncul lagi sebuah kabar yang memberitahu khalayak bahwa gorengan menjadi renyah karena dicampur dengan bahan plastik saat proses penggorengan.

Tambahlah, ibu saya semakin menolak untuk mengonsumsi gorengan, unless gorengan buatan sendiri.

Menurut Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM RI), penjual gorengan melakukan ini agar dagangannya tetap renyah meski sudah lama diangkat dari penggorengan dan tak lagi hangat. Selain itu, melansir dari CNNIndonesia kemasan plastik mengandung antioksidan yang katanya bisa mempertahan kebeningan minyak sekalipun sudah digunakan berulang kali.

Antioksidan yang terkandung dalam kemasan plastik ini berperan sebagai pengawet pada plastik. Perannya berupaya mencegah terjadinya reaksi oksidasi atau reaksi kimia yang bisa merusak plastik. Kandungannya dalam kemasan makanan pun tidak sebanyak plastik elektronik dan lainnya.

Karena masih melakukan kajian, BPOM RI masih belum mengeluarkan peraturan resmi tapi sudah menyatakan dengan tegas bahwa mencampur kemasan plastik saat menggoreng dilarang.

Akhmad Zainal Abidin selaku Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB mengungkapkan ide para pedagang gorengan mencampur kemasan plastik saat menggoreng memang ada hubungannya dengan kerenyahan gorengan, sebab ketika sesuatu telah terbungkus plastik, air atau udara takkan mudah masuk. Makanan pun takkan kehilangan kerenyahannya dalam waktu yang lama.

Plastik yang digunakan sebagai pembungkus minyak goreng kebanyakan terbuat dari polietilena, yang termasuk aman baik untuk makanan maupun lingkungan.

Terkait antioksidan, Akhmad menyatakan, orang-orang juga menggunakan antioksidan seperti yang diminum atau dioleskan agar tak cepat tua.

"Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya.

Bila termakan pun, plastik tidak akan bereaksi pada tubuh dan akan dibuang saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline