Lihat ke Halaman Asli

Adinda Shafa Ardiyanti

Mahasiswa Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Jakarta

Tuntutan Kurikulum Abad 21, Universitas Negeri Jakarta Menggelar Seminar Nasional

Diperbarui: 15 Juli 2021   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) baru saja menyelenggarakan Seminar Nasional Geografi dengan tema "Menyikapi Tuntutan Kurikulum Geografi di Abad 21" secara daring pada zoom meeting dan streaming youtube (13/7/2021). Menghadirkan pembicara yang berkompeten di bidangnya yaitu Dr. Ahmad Yani, M.Si selaku Divisi Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia.

Perubahan kurikulum terjadi seiring berjalannya waktu dan selalu berubah mengikuti dengan berubahnya zaman dan kebutuhan Pendidikan. Sudah banyak perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia, seperti kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi atau Kurikulum 2004), KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau Kurikulum 2006), Kurikulum 2013 dan saat ini sudah banyak digunakan dibeberapa perguruan tinggi adalah Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. 

Berubahnya kurikulum sangat diperlukan untuk memajukan Pendidikan di Indonesia, karena kurikulum adalah pondasi awal proses belajar mengajar di sekolah. Percepatan dalam memanfaatkan inovasi dan teknologi yang berkembang pesat saat ini dapat memunculkan kesenjangan dalam dunia Pendidikan. Tantangan abad 21 ini salah satunya adalah strategi dan peran dalam meminimalisir kesenjangan dalam proses Pendidikan baik di Perguruan Tinggi dan kebutuhan inovasi. Pendekatan yang dapat digunakan dalam mewujudkan tantangan abad 21 adalah Outcome Based Education (OBE).

"Dalam tuntutan kurikulum abad 21 diperlukan kesinambungan antara ICT, Outcome Based Education (OBE) dan Literasi Digital dan sedang dikembangkan saat ini", Ucap Pembicara Seminar Nasional Dr. Ahmad Yani, M, Si.

Menurut pembicara, kurikulum berbasis teknologi sama dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). KBK mempunyai dua makna yakni sistem pengelolaan kurikulum dan pengembangan dan implementasi di bantu teknologi.

“Pertama, sistem pengelolaan kurikulum. Dalam meningkatkan pengelolaan kurikulum dibutuhkan orientasi pada kompentesi, kemudian disusun menjadi KBK (Kompetensi disusun secara sistematis agar peserta didik dapat bekerja). Oleh karena itu, bersanding dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) pada tahun 2012-2013. Sehingga, produk Pendidikan itu bagaimana dapat mengisi kualifikasi yang telah ditetapkan”, Jelas Dr. Ahmad Yani, M.Si

Kedua, pengembangan dan implementasi kurikulum di bantu teknologi. kurikulum berbasis teknologi yakni segala aktivitas yang menggunakan teknologi dalam pengoperasiannya, seperti tujuan pembelajaran dibantu dengan teknologi, materi pembelajaran menggunakan proyektor, metode pembelajarannya menggunakan teknologi. Dalam implementasi kurikulum 2013 masih kurang optimal karena keterbatasan banyak hal.

Fungsi ICT dalam pembelajaran yang menjadikan basis yang paling utama bagi guru dan dosen. Pertama, sebagai sistem pembelajaran seperti E-Learning, Online Learning, MOOCs, Virtual Learning dan Open Distance Learning. Kedua, sebagai media pembelajaran, seperti Multimedia presentasi, Individual Learning, dan Media Video Animasi. Ketiga, sebagai sumber belajar, seperti E-Book, E-Journals, Ensiklopedia Online dan Digital Materials.

"Dalam mengembangkan kurikulum diperlukan pula literasi digital. literasi digital yang dimaksud adalah kecakapan dalam menggunakan media. Literasi digital sangat penting dalam pembelajaran karena literasi digital dapat menumbuhkan berfikir kritis, inovatif, memecahkan masalah dan mampu berkoloboratif antar siswa maupun mahasiswa. Sehingga tercapainya kegiatan pembelajaran yang efektif", Ucap Pembicara

Acara seminar nasional ini dihadiri oleh praktisi Pendidikan seperti Guru Besar Universitas Negeri Jakarta dan Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta, Ketua LP3 Universitas Negeri Jakarta, Dosen, Guru, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline