Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Virus Covid-19 terhadap Pendidikan

Diperbarui: 4 Juni 2021   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengetahui Pengaruh Virus Covid-19 terhadap Pendidikan (unsplash/cdc)

Sejak menyebarnya virus Covid-19 ke Indonesia, pemerintahan Indonesia mengambil kebijakan untuk memutus rantai penyebaran virus ini dengan berbagai macam cara, salah satunya yaitu social distancing. Pemerintahan memutuskan untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada warga Indonesia. 

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berpengaruh kepada semua Lembaga-lembaga di Indonesia salah satunya yaitu Lembaga Pendidikan. Sehingga semua proses Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) dilakukan di rumah (#dirumahaja) dengan sistem belajar secara jarak jauh atau online (daring). Yang mana daring ini merupakan singkatan dari dalam jaringan.

Dalam jaringan merupakan jaringan online yang berhubungan dengan teknologi dan informasi. Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) secara online (daring) ini dilakukan untuk semua tingkat Pendidikan yang dimulai dari TK/RA, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. 

Baca juga : KKN Online dengan Membantu KBM Siswa/i SDN Mangunjaya 01 Kabupaten Bekasi yang Termasuk Daerah Zona Merah

Contoh aktivitas daring yang dapat dilakukan dalam Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) adalah melakukan pencarian materi bahan pelajaran melalui google, memanfaatkan Video Conference, atau mengakses website pembelajaran yang dikenal dengan Learning Management System (LMS).

Situasi pandemic yang tidak kunjung hilang, membuat Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) masih harus dilakukan dari jarak jauh, demi tetap menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran Covid-19.

Salah satu dampak yang paling terlihat dari perubahan dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19 adalah keefektifan proses belajar-mengajar. Sebab, tidak semua peserta didik mampu beradaptasi dengan metode pendidikan yang baru ini, terlebih pada jenjang TK/RA dan Sekolah Dasar (SD).

Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) tetap harus dilakukan dirumah, hal ini menjadikan internet sebagai kebutuhan primer demi tetap terlaksananya proses pembelajaran. 

Guru dan orangtua dituntut untuk dapat menggunakan teknologi informasi yang canggih seperti gadget dan PC (Personal Computer) yang dilaksanakan melalui beberapa aplikasi yang menerapkan meeting online versi berbayar maupun gratis seperti WhatsApp, Skype, Google Meet, Google Duo, Google Classroom dan lain sebagainya. 

Namun pada kenyataannya yang dilapangan, banyak orang tua yang menilai bahwa pelaksanaan pembelajaran online (daring) ini tidak efektif dan efesien. Mengapa hal yang demikian itu terjadi? Karena kebanyakan dari siswa tidak mengerti materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru melalui aplikasi meeting online ini. 

Selain itu juga fasilitas yang memadai dan jaringan internet menjadi kendala yang paling utama. Karena, tidak semua orangtua dari peserta didik yang tidak mampu memiliki sarana dan prasarana tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline