MALANG - Dalam upaya mengangkat nilai khas budaya Jawa, Desa Pagelaran telah meluncurkan sebuah proyek percontohan yang menggabungkan keunikan seni lokal dengan inovasi teknologi. Proyek yang bertajuk "Inkubasi Sumber Daya Manusia dan Rancang Desain Motif Batik Interaktif sebagai Unggulan Kampung Mantraman" ini dirancang untuk membranding Kampung Manteraman sebagai pusat kebudayaan Jawa dengan nilai tambah art-technopreneurship.
"Inisiatif ini merupakan kolaborasi strategis antara para ahli motif batik, pengembang teknologi, dan praktisi sumber daya manusia, yang bersama-sama bekerja untuk menciptakan desain motif batik yang tidak hanya estetis tetapi juga interaktif, mendorong partisipasi komunitas dan meningkatkan pengalaman pelanggan." tegas Ike Ratnawati, sebagai ketua pelaksana pengabdian kepada masyarakat.
Melalui pendekatan inkubasi, proyek ini menanamkan keterampilan dan pengetahuan kepada penduduk lokal, memperkuat kapasitas mereka untuk berinovasi dan berwirausaha di era digital. Kampung Manteraman Desa Pagelaran kini dipersiapkan untuk menjadi ikon baru dalam peta kebudayaan Jawa, mengintegrasikan kearifan lokal dalam kerangka kerja teknologi modern. Diharapkan, proyek ini akan membuka jalan bagi kegiatan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan memposisikan Kampung Manteraman sebagai destinasi budaya yang menarik bagi wisatawan domestik dan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H