Lihat ke Halaman Asli

Adinda Lubna F.A.P

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Menggali Potensi Lahan Basah, Kuesioner untuk Mengatahui Pemanfaatan Lahan Basah

Diperbarui: 9 Oktober 2024   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PETANI PADI/DOKPRI

Nama : Adinda Lubna Farrasya Abdhee Putri

Nim : 2410416220036

Kelas : A

Dosen Pengampu : Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.

Mata Kuliah : Kartografi

Prodi / Fakultas : S1 Geografi / Fakultas Ilmu Sosial & Politik

Universitas Lambung Mangkurat

Menggali Potensi Lahan Basah : Kuesioner untuk Mengatahui Pemanfaatan Lahan Basah

I. PENDAHULUAN

Lahan basah terjadi dimana air bertemu dengan tanah. Contohnya adalah kawasan bakau, lahan gambut, rawa-rawa, sungai, danau, delta, daerah dataran banjir, sawah, dan terumbu karang. Jadi, lokasinya bisa di mana saja, misalnya di setiap zona iklim, kutub sampai tropis, dan dari dataran tinggi sampai dataran rendah. Istilah lahan basah mulai dikenal global sejak adanya Konvensi Ramsar tahun 1971 di kota Ramsar Negara Iran.

Dimanakah letak lahan gambut Indonesia? Secara total, gambut di Indonesia terbanyak tersebar di 3 pulau utama, yaitu Sumatra, Kalimantan dan Papua. Gambut Kalimantan merupakan gambut pedalaman, ditemukan di daerah rawa pada hulu Sungai Kapuas, di sekitar Putussibau. Secara umum penyebarannya terdapat di dataran rendah Kalimantan Tengah. Namun, di dalam wilayah yang lebih sempit, lahan gambut juga ditemukan di dataran tinggi bagian m barat Pulau Kalimantan, khususnya wilayah Danau Sentarum, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Gambut juga terletak di Pantai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline