Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Ayah cuma Bisa Marah-marah?

Diperbarui: 20 November 2021   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kemarin malam 19/11 menjadi kegiatan rutin bagi saya untuk sharing keagamaan dikawasan sekitar rumah saya (Depok) bagi anak-anak dan remaja. Seperti biasa, diawali dengan shalat isya berjama'ah dan bersholawat kemudian disambung dengan pembacaan do'a-do'a harian dan surah-surah pendek bagi anak-anak . setelah sesi anak-anak tiba saatnya sesi remaja, yang materinya tentu berbeda dari anak-anak. kali ini kami membahas surah Al-isra ayat 23-24 yang menjelaskan tentang birrul walidayn (berbuat baik kepada kedua orangtua). ditengah pembahasan, ada seorang remaja yang melontarkan pertanyaan "tapi kalo orangtuanya emang marah-marah mulu tetep harus dihormatin?". tentu kami sebagai fasilitator memberikan pemahaman bahwa seorang anak tetap harus hormat dan berbuat baik kepada orangtua bagaimanapun keadaannya. 

kemudian anak itu terlihat tidak senang dan berkata " saya mau baik sama ibu aja, ayah saya mah marah-marah mulu. masa HP saya dibanting, padahal saya lagi ngerjain tugas." hati saya terluka mendengar perkataan yang bisa jadi menjadi salah satu keresahan anak itu selama ini. disini,saya menjadi sadar, bahwa ilmu parenting itu sangat penting bagi para calon orangtua dan orangtua. tidak ada yang terlambat untuk belajar parenting, walaupun sudah memiliki 2 anak sekalipun. pengalaman tanpa ilmu tidak akan berjalan dengan baik, dan hanya menjadi sebuah pengetahuan tanpa dasar. 

terutama untuk menghadapi keadaan tak terduga seperti masa pandemi saat ini. tentu kita sebagai orangtua tidak ingin di cap sebagai "devil" bagi kehidupan mereka, maka dari itu,ciptakanlah momen indah bersama anak. mengatakan maaf dan sayang bukan suatu hal yang aneh kok untuk diucapkan, terutama untuk orang tersayang. bisa jadi kalimat tersebut bisa menjadi obat pereda luka untuk anak-anak yang merasa terluka. mari sama sama belajar menghargai anak dan tidak gengsi untuk mengatakan maaf dan mengungkapkan sayang kepada anak kita sendiri. karena anak adalah permata yang suci dan harus dijaga sebaik mungkin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline