Lihat ke Halaman Asli

Adinda Haya

MAHASISWA UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

Beberapa Cara Mengorganisasikan Kepemimpinan Partisipatif Saat Pandemi

Diperbarui: 6 Juni 2021   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kepemimpinan Parsitipatif merupakan dimana setiap orang didalam kelompok harus mampu membuat gagasan, setiap anggota nya mempunyai bagian yang dikuasai nya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Tidak memandang derajat ataupun kemampuan.

Parsitipatif ini diambil dari istilah 'semuanya harus berpartisipasi' dalam sebuah kelompok ataupun tujuannya, jadi setiap orang menjalankan ide nya masing" lalu digabung dengan ide yang lainnya agar menghasilkan kesuksesan.

Setiap individu harus bisa  untuk memberitahukan apa pendapatnya, mencontohkan nya, mengimplementasikannya, dan mengevaluasi nya.  

Kepemimpinan Parsitipatif ini bisa juga disebut Mufakat, Musyawarah, Diskusi. Semua anggota harus merasa dekat dengan ketua agar tidak terjadi miskomunikasi.

Seperti dalam sekolah online sekarang, pemerintah berbagai macam media online untuk kita tetap dapat bertatap muka, berdiskusi, walaupun lewat layar laptop dan gawai. Kita harus tetap bisa berpartisipasi untuk sebuah organisasi, seperti harus tetap mengemukakan gagasan masing-masing. 

Kepemimpinan Parsitipatif ini sangaat meringankan kita, jadi tidak cuma beberapa orang saja yang aktif dalam kelompok organisasi ini namun semuanya dipaksa untuk aktif didalam nya. Memudahkan individu masing-masing.

Maka dari itu, gaya kepemimpinan Parsitipatif ini sangat penting untuk setiap organisasi yang ada di dunia ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline