Lihat ke Halaman Asli

Adinda Nadia

mahasiswa

Ekonomi Stabil dan Tak Ada Ketimpangan Sosial, Ciampea Dikatakan Cukup Sejahtera

Diperbarui: 11 Maret 2023   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Kecamatan Ciampea dikatakan memiliki ekonomi yang stabil sejak tahun ke tahun. Kecamatan ini juga tidak pernah ada ketimpangan sosial dan konflik yang besar. Hal ini disampaikan oleh Musdesus (Musyawarah Desa Khusus) di Kecamatan Ciampea.

"Untuk ekonomi di Kecamatan Ciampea ini ada di level setengah lah, stabil. Tidak menurun atau meningkat tajam" Ungkap Bambang selaku Musdesus (Musyawarah Desa Khusus) di Kecamatan Ciampea, Kamis (2/3/2023).

Kecamatan dengan jumlah warga sebanyak 168.359 ini juga jarang sekali mengalami konflik apalagi yang berkaitan dengan ekonomi. Toleransi yang tinggi di daerah ini merupakan salah satu alasan terciptanya kerukunan di kecamatan ini. Ekonomi stabil ini juga bisa terlihat dari profesi dan perkembangan fasilitas di Kecamatan Ciampea.

"Selama saya menjabat belum pernah ada konflik, apalagi tentang ekonomi, aman-aman saja. Mayoritas profesi warga di Kecamatan Ciampea ini pekerja di sektor swasta, bukan bertani. Kalau saya keliling ke 13 desa, sudah banyak perumahan, yang tadinya lahan basah" Ujar Bambang selaku Musdesus di Kecamatan Ciampea, Kamis (2/3/2023).

Namun, bukan berarti kecamatan dengan 13 desa ini tidak memiliki warga dengan ekonomi menengah ke bawah. Masih ada warga yang memiliki pendapatan cukup rendah. Namun,  mereka menganggap jumlah tersebut sudah cukup untuk kebutuhan sehari-harinya.

"Ya kalau sehari bisa dapat untung sekitar 200 ribu lah, pas-pas an sih tapi cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Saya juga jualan karena keadaan saja" Tutur Suijah, salah satu pedagang di Pasar Ciampea Indah, Kamis (2/3/2023).

Seperti yang dikatakan Musdesus di Kecamatan Ciampea ini, mayoritas profesi di kecamatan ini memang bukan bertani, sehingga sangat jarang pedagang yang menjual hasil produksi sendiri. Mayoritas para pedagang menjual hasil dari peladang atau dari pasar induk di Jakarta, Parung, dan lain-lain.

"Saya kalau pasokan barang sih dari pasar induk di Jakarta, soalnya tidak bisa produksi sendiri." Ungkap Nina, selaku pedagang buah di Pasar Ciampea Indah, Kamis (2/3/2023).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline