Lihat ke Halaman Asli

Adinda Wijaya

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Empati dan Perilaku Prososial Anak ala Mahasiswa KKN

Diperbarui: 12 Agustus 2022   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri 

Ngembak, Grobogan (26/07/2022) -- Sejak dini seorang anak perlu diajarkan keterampilan dan kemampuan yang baik. Tahapan anak usia dini membutuhkan kelekatan yang lebih dekat dengan orang tua dan keluarga. Hubungan kelekatan tersebut membantu anak untuk lebih mudah mengembangkan emosi positif pada dirinya, misalnya kepercayaan kepada orang lain, perasaan dicintai, dan mampu memikirkan harapan positif untuk mencapai tujuan tertentu. Seiring berjalannya waktu seorang anak memasuki usia sekolah untuk memproses bagaimana lingkungan sosial hadir di sekitarnya.

Sebagai bentuk dukungan pada anak usia ini membentuk keterampilan dan kemampuan yang positif maka lingkungan sosial, misalnya teman sebaya dan guru di sekolah turut berperan. Anak usia dini penting untuk dikenalkan informasi seputar bagaimana berperilaku kepada diri sendiri dan orang lain secara baik dan memberikan respon terhadap lingkungan sekitar. Wujud dari pengembangan keterampilan tersebut berupa kemampuan empati dan perilaku prososial. Anak yang memiliki empati dapat belajar untuk rendah hati dan mampu merasakan emosi yang terjadi di sekitarnya. Selain itu, perilaku prososial pada anak membantu mereka untuk bersedia membantu, berbagi, dan toleransi pada orang lain.

Mahasiswa menjelaskan cerita Pinokio

Berdasarkan uraian tersebut maka mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun Ajaran 2021/2022 melaksanakan program keilmuwan dengan metode bercerita (story telling) kepada 30 peserta didik di TK Ngembak pada hari Selasa, 26 Juli 2022 bersama 6 orang mahasiswa lainnya dan 2 guru TK Ngembak. Lokasi TK Ngembak berada di Dusun Nunggalan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan dilaksanakan dengan peserta didik mendengarkan dan ikut mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh mahasiswa ketika bercerita. Setelah selesai mendengarkan cerita maka peserta didik dipersilakan untuk mengisi lembar kerja. Lembar kerja telah disesuaikan dan dikoordinasikan dengan guru-guru TK Ngembak sesuai kemampuan peserta didik.

Cover Lembar Kerja oleh Murid TK Ngembak

Dengan adanya metode bercerita (story telling) berupa cerita seri dunia Pinokio disertai properti cerita tambahan seperti boneka yang menggambarkan tokoh-tokoh cerita, mahasiswa mengajak peserta didik di TK Ngembak untuk mengenali moral cerita tersebut. Cerita seri dunia Pinokio yang diceritakan kepada peserta didik disesuaikan dengan kebutuhan kemampuan yang ingin dicapai. Program kegiatan ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu pendidikan berkualitas. Mahasiswa yakin lingkungan sosial yang baik mampu mendukung perkembangan anak sesuai nilai dan norma masyarakat.

Foto Bersama Murid dan Guru TK Ngembak

Penulis: Adinda Destania Daima W -- Fakultas Psikologi
Dosen Pembimbing Lapangan : Dra. Dewi Rostyaningsih, Msi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline