Pandemi COVID-19 yang terjadi beberapa tahun ke belakang telah mengubah banyak aspek kehidupan kita, termasuk sistem pendidikan. Salah satu perubahan signifikan yang terjadi setelah pandemi ini adalah kegiatan peralihan dari kuliah daring (online) ke kuliah luring (tatap muka). Meskipun peralihan ini dimaksudkan untuk mengembalikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan memungkinkan kolaborasi langsung antara mahasiswa dan dosen, beberapa masalah muncul dalam proses adaptasi ini.
Salah satu dampak yang terlihat jelas adalah penurunan indeks prestasi mahasiswa. Sejak peralihan kuliah dari daring ke luring, universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia telah mencatat penurunan yang signifikan dalam capaian akademik mahasiswa. Beberapa faktor mendasar yang berkontribusi terhadap penurunan indeks prestasi mahasiswa ialah antara lain:
1. Gangguan Transisi
Peralihan dari sistem kuliah daring ke luring membutuhkan penyesuaian bagi mahasiswa. Beberapa mahasiswa mungkin menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Sebelumnya, mereka terbiasa dengan kebebasan waktu dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh pembelajaran online. Namun, dengan kuliah luring, mereka harus kembali mengikuti jadwal yang telah ditentukan, beradaptasi dengan lingkungan kelas, dan interaksi langsung dengan rekan-rekan mereka.
2. Gangguan Konsentrasi
Belajar secara daring memberikan kenyamanan dalam mengatur waktu dan lingkungan belajar masing-masing mahasiswa. Namun, ketika mereka beralih ke kuliah luring, adanya gangguan lingkungan seperti kebisingan di kelas, interaksi sosial, dan peralatan teknologi yang tidak berfungsi dapat menghambat konsentrasi mereka. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk memahami materi dengan baik.
3. Kurangnya Interaksi Dosen-Mahasiswa
Meskipun kuliah luring memungkinkan interaksi langsung antara dosen dan mahasiswa, intensitas dan kualitas interaksi tersebut mungkin tidak sebanding dengan yang terjadi dalam pembelajaran daring. Dalam lingkungan kuliah daring, mahasiswa memiliki akses mudah ke dosen melalui forum diskusi online, surel, atau pesan langsung. Namun, di lingkungan kuliah luring, waktu yang terbatas dan jumlah mahasiswa yang banyak dapat membuat interaksi menjadi kurang personal dan sulit dijangkau.
4. Perubahan Metode Evaluasi Sistem pembelajaran daring umumnya menggunakan metode evaluasi berbasis tugas dan ujian daring yang dapat diselesaikan secara mandiri. Namun, dengan peralihan ke kuliah luring, penggunaan ujian tertulis dan tugas yang diselesaikan di kelas mungkin meningkat. Hal ini dapat menimbulkan tekanan ekstra pada mahasiswa yang terbiasa dengan metode evaluasi sebelumnya.
Peralihan kuliah dari metode daring ke luring selama masa pandemi telah memberikan tantangan baru bagi mahasiswa dan menyebabkan penurunan indeks prestasi. Faktor-faktor seperti gangguan transisi, gangguan konsentrasi, kurangnya interaksi, sampai perubahan metode evaluasi telah berkontribusi pada fenomena ini. Meskipun demikian, penting bagi mahasiswa dan institusi pendidikan untuk terus beradaptasi dan menemukan solusi yang efektif untuk memastikan kualitas pembelajaran yang optimal di tengah situasi yang menantang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H