Lihat ke Halaman Asli

Adinda Zalfa Adzkia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Fenomena Iklan Pakaian Muslimah Menurut Kajian Islam

Diperbarui: 16 Juli 2022   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian tentang iklan sangat banyak, dalam buku IMCOLOGY (Pamungkas ,2016) Iklan dijelaskan sebagai bentuk pesan non personal tentang suatu produk atau perusahaan yang disampaikan melalui media dan ditujukan kepada khalayak. Iklan merupakan bentuk komunikasi massa yang penyebarannya diperuntukkan kepada masyarakat luas atau khalayak banyak. Saluran media dalam periklanan sangat beragam, mulai dari televisi, radio, iklan cetak bahkan dengan perkembangan media massa zaman sekarang, iklan sudah hadir dalam di media sosial. Sehingga pada dasarnya iklan memang akan terus menjadi ajang komunikasi menyampaikan pesan terkait promosi sebuah produk/jasa kepada siapapun. IMCOLOGY (Pamungkas ,2016) Recruit New Customer (Tujuan Beriklan) Iklan dapat memberikan informasi membangun awwarness tentang sebuah brand sehingga memungkinkanm orang baru menyadari keberadaan produk atau jasa dari sebuah brand sehingga memiliki peluang untuk melakukan engagement. Tujuan komunikasi dalam periklanan sangat jelas sekali, yaitu memberi informasi, mempersuasi, mengingatkan serta mempengaruhi.

Fenomena yang terjadi, kita kini sudah mulai selalu dibanjiri oleh konten iklan dimanapun berada. Setiap perusahaan milik pebisnis pasti akan mempertahankan produknya dengan terus memasarkan dan memperdagangkan produk yang dibuat. Iklan dalam pandangan islam lebih merujuk kepada bagaimana berbisnis yang sudah diatur dalam islam serta beberapa etika komunikasi islam didalamnya yang mengatur setiap muslim untuk tetap mengikuti pedoman-pedoman sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist.

Kini setiap hal yang berkaitan dengan kebutuhan pokok sekan-akan sudah hadir selalu didekat kita dengan banyak penawaran-penawaran serta giuran dari iklan yang kita lihat. Begitupun dengan kebutuhan pakaian setiap manusia. Adapun hal yang dikaji oleh saya adalah mengenai fenomena iklan pakaian Muslimah, maka merujuk kepada iklan pakaian Muslimah itu sendiri. Seperti yang kita ketahui bahwa Muslimah dituntut untuk menggunakan pakaian sesuai dengan tuntunan islam sebagai suatu agama yang sesuai untuk setiap masa dan dapat berkembang disetiap tempat, memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada kaum wanita untuk merancang mode pakaian yang sesuai dengan selera masing-masing asal tidak keluar dari kriteria. Busana muslimah merupakan refleksi dari psikologi berpakaian, menurut ilmu kaidah pokok ilmu jiwa pakaian adalah cerminan diri seseorang. Kita pun mengetahui bahwa pakaian Muslimah yang baik adalah pakaian yang menutup aurat secara keseluhan sesuai dengan pedoman yang ada. Tidak transparan, menutupi aurat dan baik.  Seperti yang tertera pada hadist berikut :

“Dari Aisayah ra. bahwasanya Asma binti Abi Bakr masuk dan bertemu Rasulullah saw. dan dia menggunakan baju yang tipis kemudian Rasulullah saw. memalingkan muka darinya dan bersabda ‚wahai Asma, sesungguhnya seorang perempuan jika ia telah haid, maka tidak layak baginya untuk terlihat kecuali bagian ini dan ini, dan beliau mengisyaratkan kepada wajah dan kedua telapak tangannya”.(H.R. Abu Daud)

Dewasa kini, dalam zaman yang sudah serba canggih pakaian Muslimah atau busana Muslimah pun di pasarkan dan dijual melalui media massa, melalui periklanan. Mengiklankan pakaian islam juga menjadi bagian dari syi’ar dan dakwah kepada para Muslimah untuk tetap menggunakan pakaian sesuai dengan tuntunan agama. Namun, dalam hal mengiklankan produk pakaian Muslimah, perlu diperhatikan kiat-kiat menyampaikan informasi dengan baik.

Mencerminkan Muslimah yang baik melalui pesan periklanan dengan etika komunikasi islam yang baik sama dengan prisnip Qaulan Sadidan dalam komunikasi islam. Qaulan Sadidan berarti pembicaran, ucapan, atau perkataan yang benar, baik dari segi substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa). Dari segi substansi, komunikasi Islam harus menginformasikan atau menyampaikan kebenaran, faktual, hal yang benar saja, jujur, tidak berbohong, juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta. Sebagaimana firman Allah dalam surat AlHajj ayat 30. Artinya: “Dan jauhilah perkataan-perkataan dusta” (QS. Al-Hajj:30)

Penayangan iklan dengan media sosial kini sudah mulai gempar, tek memungkiri prodak-prodak muslim lainnya pun seperti gamis, untuk pakaian Muslimah sudah mulai di periklankan di media sosial. Seperti iklan nya di Instagram, tiktok bahkan facebook sekalipun. Adapun beberapa hal tersebut menjadi kajian komunikasi islam yang manarik dengan memandang hal tersebut lebih kepada manfaat dan mudharatnya.

Mengiklankan sebuah produk berarti bagian dari ikhtiar manusia terhadap kegiatan berdagangnya. bahkan nilai ibadah dalam berdagang tidak dapat dihitung. Namun, karena berdagang hadalah salah satu bentuk mencari nafkah yang dianjurkan oleh islam, Allah SWT berfirman ; Pada Surah Al-Baqarah:267,

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” 

Kiat dalam Iklan pakaian Muslimah saat ini pun juga dilihat dari sisi bagaimana iklan tersebut dibentuk, mulai dari gambarnya dan bagaimana pesan disampaikan. Ungkapan dan sebuah pesan yang tidak menyinggung siapapun dalam dasar untuk mendakwahkan dan menjual pakaian Muslimah adalah bentuk peletakan prinsip komunikasi islam yaitu Qaulan Ma’rufan, disebutkan dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa Ayar 5

“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan Pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik”. (Q.S An-Nisa ayat 5” 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline