Lihat ke Halaman Asli

Adinda Putri Febriani Hakim

Mahasiswi Universitas Airlangga

Peran dalam Menyongsong Smart Society 5.0

Diperbarui: 25 Agustus 2022   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Society 5.0 adalah konsep masyarakat masa depan yang diusulkan oleh Jepang. Dalam Society 5.0, komponen utama ialah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi yang dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi dikemudian hari. Dengan begitu dibutuhkannya kemampuan utama yang perlu dimiliki setiap individu, yaitu: creativity, critical thinking, communication and collaboration. Jika dilihat, mungkin hal semacam ini akan sulit dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia. Namun hal tersebut bukan berarti tidak bisa, karena saat ini Negara Jepang sudah membuktikannya sebagai Negara dengan teknologi yang paling maju.

Namun sebelum adanya Society 5.0, telah tedapat versi sebelumnya yaitu Society 1.0 (Masyarakat berburu), Society 2.0 (Masyarakat bertani), Society 3.0 (Masyarakat Industri) dan Society 4.0 (Masyarakat Informasi). Pada dasarnya Society 5.0 sudah terintegrasi dengan sistem teknologi berupa IoT (Internet of Things) dan AI (Kecerdasan buatan) yang berfungsi sebagai pengolah data dan menganalisi data yang bersumber pada manusia itu sendiri memalui sensor fisik atau berupa data pada manusia itu sendiri lalu mengumpan balikkan data yang telah di proses oleh AI dan IoT kembali ke manusia dengan berbagai bentuk fisik.

Raden Wijaya Kusuma Wardhana menerangkan dalam Konferensi Nasional Teaching and Learning Summit (TLS) mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy pada Jumat (3/12), Bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam menyongsong smart society 5.0. Dimana pendidikan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkarakter dan manusiawi. Juga terdapat empat kompetensi wajib dalam pembelajaran, yaitu knowledge, skills, attitude dan value. Knowledge dan skill berhubungan erat dengan kompetensi siswa, sedangkan attitude dan value berkaitan dengan pembentukan karakter siswa. Pemuda Indonesia sebagai generasi penerus harus menaruh perhatian lebih terhadap kondisi saat ini. Para pemuda harus menghasilkan kreatifitas dan inovasi serta berwawasan luas dalam perkembangat teknologi yang masih akan terus berkembang di masa depan.

#LaskarVokasi2022 #BanggaVokasi #VokasiUnair #UniversitasAirlangga
#369 #UnairHebat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline