Guru adalah salah satu aspek penting dalam bidang pendidikan. Kehadirannya mampu menentukan keberjalanan suatu pembelajaran, mulai dari tahap persiapan pembelajaran dengan penyusunan modul ajar, tahap pembelajaran, dan tahap evaluasi atau penilaian. Maka dari itu diperlukan guru yang berkualitas jika pembelajaran yang diselenggarakan diharapkan bisa berjalan dengan maksimal. Di abad 21 ini, sedikit banyak perkembangan zaman mengubah beberapa aspek kehidupan. Perkembangan teknologi dan urgensi yang mulai berubah menjadikan tuntutan keterampilan manusia juga berubah. Dengan begitu diperlukan pembelajaran yang mengikuti tuntutan zaman, tentu guru dan model pembelajarannya pula. Di abad 21 ini peran guru lebih dari sekadar mengajar, tetapi juga mengelola belajar siswa, maka dari itu diperlukan guru yang fleksibel, kreatif, menarik, dan lebih menyenangkan bagi siswa untuk bisa memantik semangat belajar siswa (Sonia, 2019). Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa peran guru di abad 21 adalah membimbing siswa untuk bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di abad 21, sehingga dalam perannya guru harus memiliki kemampuan yang fleksibel, kreatif, dan inovatif.
Guru yang Fleksibel dan Mampu Beradaptasi dengan Perubahan
Fleksibel atau yang diartikan dalam KBBI sebagai luwes atau mudah menyesuaikan diri merupakan salah satu keterampilan kunci yang sangat penting bagi guru abad 21. Keahlian ini menjadi penting karena adanya dinamika perubahan yang terus menerus terjadi dalam dunia pendidikan. Guru yang fleksibel hendaknya memiliki kemampuan tidak hanya menerima perubahan, tetapi juga mengatasi tantangan yang muncul dengan cara yang efektif. Guru yang fleksibel juga dapat menanggapi sesuatu dengan kritis dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Menurut Sudirman (2021) ciri dari guru yang fleksibel adalah memiliki keterbukaan berpikir dan kemampuan untuk beradaptasi, selain itu guru juga mendasarkan pengambilan keputusan pada pertimbangan akal sehat yang bijaksana, sehingga dapat dengan tepat memutuskan untuk mempercayai, melakukan, atau menghindari suatu hal. Dengan demikian, fleksibilitas bukan hanya tentang penyesuaian diri terhadap perubahan, tetapi juga tentang kemampuan berpikir kritis dan membuat keputusan yang cerdas dalam menghadapi perubahan di lingkungan pendidikan.
Guru yang Mampu Berpikir Kreatif dan Solutif
Keterampilan yang hendaknya dimiliki guru abad 21 selanjutnya adalah kreatif dan solutif. Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk mampu memiliki daya cipta atau mampu untuk menciptakan sesuatu. Dalam konteks ketrampilan guru, kreatif adalah disaat guru mampu menciptakan hal baru dan tentunya bermanfaat untuk pembelajaran. Tidak hanya berbatas pada hal baru, kreatif dalam hal pembelajaran bisa jadi mengimprofisasi sesuatu yang telah ada untuk menjadi lebih baik atau lebih sesuai dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tentunya dengan tujuan pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal. Sedangkan solutif mengacu pada kemampuan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Kemampuan ini serupa dengan kemampuan pertama yakni fleksibel, solutif berarti guru memiliki kemampuan mencari solusi dari masalah yang muncul dalam pembelajaran, dengan memanfaatkan perkembangan abad 21 dan perangkat pembelajaran yang tersedia. Kedua keterampilan ini begitu penting di abad 21, selain bagi guru dalam hal pelaksanaan pembelajaran, keterampilan kreatif dan solutif juga perlu diajarkan guru kepada siswa melalui pemberian contoh yang nyata. Apalagi masuknya tenaga kerja luar negeri ke Indonesia menuntut masyarakat Indonesia untuk makin kreatif dan solutif dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan yang dihadapi serta dapat berdaya saing dengan tenaga kerja luar negeri (Anita, 2017).
Dalam menjadi guru yang kreatif dan solutif tentu saja ada hal-hal yang harus dikuasai sebelumnya. Hal-hal tersebut yang pertama adalah memiliki pengetahuan yang mendalam. Sebelum melaksanakan pembelajaran, tentunya guru harus memahami materi pembelajaran secara menyeluruh dan mengikuti perkembangan terkini, hal itu dilakukan agar guru dapat menciptakan metode pembelajaran yang kreatif. Selain itu pemanfaatn teknologi dalam pembelajaran juga merupakan hal yang hendaknya dikuasai guru. Pemanfaatan teknologi dan integrasi media digital kedalam kelas mampu menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif. Hal yang tidak kalah penting adalah berkolaborasi dengan rekan kerja yakni guru lain, berbagi ide dan kolaborasi tim dapat menghasilkan ide pembelajaran yang lebih bervariasi.
Guru yang Mampu Berinovasi dan Memanfaatkan Teknologi
Di abad 21 seperti saat ini, perkembangan teknologi berkembang dengan pesat. Teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Semua aspek kehidupan dapat melibatkan teknologi di dalamnya, termasuk dalam pendidikan. Tentu saja adanya perkembangan teknologi ini dapat dijadikan salah satu faktor yang bisa mendukung guru dalam berinovasi. Inovasi dalam KBBI memiliki artian sebagai pembaruan atau penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Teknologi mampu mengenalkan hal-hal baru kepada guru maupun siswa. Menurut Rahayu dkk (2022) contoh penerapan inovasi guru dalam pembelajaran abad 21 adalah penerapan MBL (Model Blended Learning) yang diterapkan untuk menghadapi tantangan Indonesia dalam Abad ke 21 dan menyiapkan lingkungan belajar untuk tercapainya kompetensi abad 21. Selain itu, perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia kearah digitalisasi membuat proses pembelajaran di sekolah-sekolah mengikuti perkembangan teknologi.
Berkaitan dengan hal tersebut, tentunya terdapat beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh guru agar dapat menjadi guru yang mampu berinovasi. Guru yang mampu berinovasi sudah semestinya memiliki kemauan untuk terus belajar, terutama pada bidang pendidikan dan teknologi. Mengikuti seminar, pelatihan, atau kursus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan adalah salah satu langkahnya. Selain itu guru yang inovatif tentu saja harus mampu mendorong pemikiran kritis dan kreatif siswa serta mendukung eksplorasi ide-ide baru dari siswa, rekan guru, ataupun sumber lain dalam pembelajaran. Sehingga bukan hanya menjadi guru yang inovatif, guru juga akan memberikan contoh nyata kepada siswa untuk mewujudkan ide baru yang segar. Selanjutnya, guru yang inovatif tidak takut untuk mencoba pendekatan baru dalam pembelajaran, mengevaluasi hasilnya, belajar dari kegagalan terdahulu, dan menerapkan kebaruan untuk menyempurnakan pembelajaran. Sehingga dengan begitu guru dan siswa akan mampu berkembang dengan memanfaatkan dunia digital dan teknologi.Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam abad ke-21, peran guru telah berkembang menjadi lebih dari sekadar pengajar, melibatkan pengelolaan belajar siswa dengan kebutuhan keterampilan yang berubah seiring dengan perkembangan zaman. Guru yang efektif pada era ini harus memiliki sifat fleksibel, mampu beradaptasi dengan perubahan, dan mengambil keputusan secara kritis. Kreativitas dan kemampuan solutif juga menjadi salah satu kunci, memungkinkan guru untuk menciptakan metode pembelajaran yang inovatif, serta mampu menemukan solusi dari tantangan yang muncul. Kemampuan ini tidak hanya berlaku bagi guru dalam mengelola pembelajaran, tetapi juga dalam memberi contoh nyata kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan abad ke-21. Penggunaan teknologi menjadi bagian tak terpisahkan, memungkinkan guru untuk memanfaatkan inovasi dalam pembelajaran, seperti menerapkan model blended learning, dan menjadikan teknologi sebagai alat dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan felsibel. Mempelajari, berkolaborasi, kreatif, dan berani mengambil langkah inovatif adalah inti dari menjadi guru yang efektif dan relevan di era 21 saat ini.
Referensi:
Anita, I. W. (2017). Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Mahasiswa. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran Matematika, 10(1), 125--131. https://doi.org/10.30870/jppm.v10i1.1287