Lihat ke Halaman Asli

Adinda BungaKusuma

Media informasi program kerja KKN Mandiri Univet Bantara Sukoharjo Progdi Ilmu Komunikasi

KKN Mandiri Univet Bantara Sukoharjo Perkenalkan Mainan Tradisional di Kalangan Anak-Anak

Diperbarui: 31 Agustus 2021   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Adinda Bunga, mahaiswa KKN Mandiri Univet Banatara Sukoharjo memperkenalkan permaian tradisional  pada anak-anak Dusun Sidowayah Kulon RT 02 RW 05 Ngandong,  Eromoko, Wonogiri. Senin (30/08/2021)

Wonogiri-Senin/30/08/2021-Pembelajaran daring yang sudah diterapkan sejak adanya pandemi tahun lalu membuat semua elemen pendidikan mulai dari jenjang tingkat dasar hingga perguruan tinggi harus mau tak mau harus memanfaatkan teknologi. Teknologi yang dibutuhkan sebagai pendukung terleksananya pembelajaran daring sekaligus sebagai penunjang tingkat keberhasilan dalam belajar di massa pandemi Covid-19. Untuk bisa menyesuaikan kebutuhan pembelajaran di massa pandemi, orang tua melakukan dukungan seperti penyediaan alat elektronik yang di massa sekarang sangat dibutuhkan untuk media pembelajaran. Alat elektronik tersebut seperti laptop, PC atau komputer, gadget atau smartphone. Tidak hanya mereka yang sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun kuliah namun mulai dari anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Tawangsari Kanak-Kanak (TK) dan juga Sekolah Dasar (SD) juga memerlukan alat elektronik tersebut. 

Untuk dapat terlaksananya pembelajaran meskipun pandemi, maka cara alternatifnya adalah dengan menyelenggarakan pembelajaran tanpa tatap muka baik melalui pemanfaatan aplikasi seperti Google Meeting, Zoom Meeting, Video Call Whats'App ataupun media conference lainnya. Namun sayangnya dengan disediakannya fasilitas alat elektronik ini tidak sedikit anak-anak yang justru tidak bisa menggunakan alat yang diberikan sebagai penunjang pembelajaran dengan baik. Seperti penggunaan smartphone di kalangan anak-anak Sekolah Dasar di SDN 1 Ngandong, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Pemberian fasilitas smartphone membuat anak-anak terlena akan adanya fitur games yang dapat diunduh. Sehingga yang pada awalnya penyediaan smartphonne untuk kepentingan pembelajaran berubah menjadi alat bermain. Anak-anak banyak menghabiskan waktunya dengan bermain smartphone saja. Hal ini tentunya dapat mengganggu proses belajar anak-anak yang tidak bisa melakukan pembelajaran secara langsung yang diberikan oleh guru di sekolah seperti biasanya.

kkn-2-jpg-612e2feb31a28769a9238e12.jpg

Gambar: Anak-anak bermain berbagai permainan tradisional mobil-mobilan jeruk Bali, lompat tali karet dan egrang pada Senin, 30/08/2021.

Berangkat dari hal itu, Adinda Bunga,  mahasiswa KKN Mandiri Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Soisal dan Ilmu Politik Universitas Veteran Bangun  Nusantara Sukoharjo berinisiatif untuk melakuakan pengenalan mainan tradisional kepada anak-anak untuk mengurangi aktivitas bermain melalui media elektronik. Terlalu banyak bermaian smartphone tentunya tidak hanya berdampak pada berkurangnya kecerdasan anak karena malas belajar namun juga  dapat membuat anak malas melakukan aktivitas yang sehat. Adinda mengenalkan mainan tradisional selain untuk melestarikan mainan lawas namun juga untuk membuat anak-anak sehat dengan melakukan aktivitas gerak.

Permainan tradisional yang dikenalkan kepada anak-anak tersebut seperti mobil-mobilan yang terbuat dari jeruk Bali, egrang, lompat tali karet dan juga ular naga. Permainan tradisional yang sudah hampir ditinggalkan ini dikhawatrikan akan hilang jejaknya tanpa diketahui oleh anak-anak massa kini. Sehingga untuk kembali dijadikan sebagai permainan maka Adinda memperkenalkannya kepada anak-anak di Dusun Sidowayah Kulon RT 02 RW O5, Desa Ngandong, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri tempat atau posko KKN Mandiri yang ia lakukan.

anak-anak-bermain-permainan-tradisional-lompat-tali-karet-jpg-612e2f5b31a28751fa42e802.jpg

                                         Gambar: Anak-anak bermain permainan tradisional lompat tali pada Senin, 30/08/2021.

Pengenalan permainan tradisional ini merupakan salah satu program kerja penunjang KKN Mandiri Univet Bantara Sukoharjo bab pendidikan dan edukasi. Pemanfaatan media penunjang seperti disediakannya bahan permainan tradisional untuk kemudian dibuat menjadi mainan tradisional bersama anak-anak Dusun Sidowayah Kulon. Program kerja penunjang ini menargetkan sasaran anak-anak mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK)  sampai Sekolah Dasar (SD) mampu mengenal dan menggunakan kembali permainan tradisional sebagai permainan alternatif pengganti smartphone. 

Dengan memberikan pemahaman akan bahayanya menggunakan smartphone secara berlebihan dan juga dampak positif bermaian permainan tradisional, ia berharap dapat sedikit mengurangi ketergantungan anak pada smartphone. Selain itu, dengan melakukan aktivitas fisik melalui permainan tradisional maka anak-anak akan tetap bisa menjaga kesehatannya. Permainan tradisional diharapkan mampu membuat anak-anak kembali bersosiasalisasi atau mengenal teman sebayanya dengan baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline