Lihat ke Halaman Asli

adina hawa

mahasiswa

Kreativitas Kelompok 19 Gelombang 8 Mahasiswa PMM UMM Sulap Sampah menjadi Taman Mini di SDN 4 Donomulyo

Diperbarui: 29 Agustus 2024   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penataan Taman Mini (dokpri)

Donomulyo, Malang - Siapa sangka botol plastik dan galon bekas bisa disulap menjadi taman mini yang indah? Itulah yang berhasil diwujudkan oleh sekelompok Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di SDN 4 Donomulyo, Kabupaten Malang. Dengan kreativitas dan semangat peduli lingkungan, mereka berhasil mengubah wajah sekolah dasar ini menjadi lebih asri dan ramah lingkungan.

Berawal dari Kepedulian

Program ini bermula dari keprihatinan mahasiswa PMM UMM terhadap kondisi lingkungan sekolah yang kurang asri dan rendahnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah. "Kami melihat banyak botol plastik dan galon bekas yang terbuang sia-sia. Dari situ muncul ide untuk memanfaatkannya menjadi sesuatu yang berguna bagi sekolah," ujar Aditya Prayoga, koordinator program PMM UMM.

Dari Sampah Menjadi Keindahan

Proses transformasi ini terbilang mudah. Mahasiswa PMM UMM, dibantu oleh siswa dan guru untuk mengumpulkan botol plastik dan galon bekas dari lingkungan sekitar. Setelah dibersihkan botol-botol tersebut di potong setengah bagia, kemudian dicat warna-warni sedemikian rupa hingga menjadi pot tanaman yang menarik.

Sementara itu, galon-galon bekas diubah menjadi tempat sampah unik yang ditempatkan di berbagai sudut sekolah. "Kami ingin mengajarkan pada anak-anak bahwa sampah bisa menjadi sesuatu yang bernilai jika kita kreatif," tambah Adina, salah satu anggota PMM UMM.

Pewarnaan Botol Bekas  (dokpri)

Dampak Positif yang didapat

Ibu Yurita Defi Faratnawati, Kepala Sekolah SDN 4 Donomulyo, mengungkapkan kegembiraannya. "Perubahan ini bagus! Sekolah kami jadi lebih indah, dan yang terpenting, anak-anak jadi lebih peduli pada lingkungan," katanya dengan mata berbinar.

Bapak Yus, guru kelas 4, menambahkan, "Saya melihat antusiasme luar biasa dari siswa-siswi selama proses pembuatan taman mini ini. Mereka belajar tentang tanggung jawab, kreativitas, dan cinta lingkungan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline