Dilaporkan server Pusat Data Nasional (PDN) mengalami error (gangguan) sejak 20 Juni 2024.
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CiSSReC, Pratama Persadha menduga ini bukan masalah teknis.
"Kemungkinan jika masalah yang terjadi pada PDN disebabkan karena serangan siber dengan metode ransomware."Kata Pratama dikutip dari kumparan.com.
Ransomware bukan hal baru, virus ini cukup menimbulkan kerugian yang berdampak bagi perusahaan, organisasi, bahkan pemerintahan.
Pada tahun 2023, biaya serangan ransomware secara global diproyeksikan mencapai $20 miliar, sebuah peningkatan yang mengejutkan dari $8 miliar pada tahun 2018.
Peningkatan pesat ini menggarisbawahi meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh ransomware terhadap organisasi di seluruh dunia.
Menurut sebuah laporan dari Cybersecurity Ventures, serangan ransomware diprediksi akan terjadi setiap 11 detik pada tahun 2024.
Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk memblokir akses ke sistem komputer atau mengenkripsi datanya hingga uang tebusan dibayarkan.
Dampak ransomware pada organisasi bisa sangat menghancurkan, menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, penghentian operasional, dan kerusakan reputasi.
Melansir Kumparan, akibat error-nya sistem Pusat Data Nasional (PDN), aktivitas imigrasi di bandara menjadi terganggu.