Bolehkah kudapat tulang baru, Tuhan?
Sebab sikutan manusia membuatnya menjadi serpihan.
bolehkah kuminta tambahan mata?
Karena iblis licik membawaku pada imajinasi berujung derita.
Bisakah kumiliki satu pasang tangan lagi?
agar tangan yang lainnya mampu mencegah tangan yang tak diberkahi.
entahlah, aku sama sekali tak kalah dalam bertarung,
tapi aku tiba-tiba tersungkur.
aku tidak menyangka rasa kecewa tumbuh subur.
momentum yang ku bangun, kini harus hancur.