Lihat ke Halaman Asli

Adim Firmansah

Reasearcher

Tim Pengabdian LP2M UM Beri Motivasi Menulis Karya Ilmiah para Dosen di Lingkungan Pesantren Zainul Hasan Genggong

Diperbarui: 29 November 2020   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antusiasme Peserta (Dokpri)

Tingkat keterampilan menulis sangat mempengaruhi kualitas tulisan, terutama pada karya tulis ilmiah. Tak jarang orang merasa kurang percaya diri untuk menulis karya ilmiah. Namun, berkat Dr. Ahmad Taufiq, M.Si. selaku Kepala Pusat Publikasi Akademik Universitas Negeri Malang (UM), kini para Dosen di Lingkungan Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo memiliki rasa percaya diri dan motivasi menulis karya ilmiah yang tinggi. Beliau membakar motivasi para Dosen tersebut melalui acara berbagi pengalaman mengenai kepenulisan karya ilmiah di jurnal nasional dan internasional bereputasi. 

Acara yang diadakan pada tanggal 7 November 2020 tersebut bertemakan “Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Nasional dan Internasional Bereputasi Bagi Dosen di Lingkungan Pesantren Zainul Hasan Genggong”. Acara tersebut diikuti oleh dosen dari Universitas Zainul Hasan (UNZAH), Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH), dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hafshawati.

Menurut Ahmad Taufiq, selain mendidik, dosen juga berkewajiban melakukan penelitian dan mempublikasikan hasil penelitian mereka dalam bentuk karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah atau yang lebih dikenal dengan istilah scientific paper bisa dipublikasikan pada sebuah jurnal nasional terakreditasi Sinta dan internasional terindkes Scopus dan Web of Sciences (WOS). Beliau juga memaparkan tips and trik menulis karya ilmiah yang berkualitas sehingga dengan mudah dapat tembus di jurnal bereputasi.

Pada acara ini, Beliau juga memaparkan cara memilih tujuan publikasi bereputasi yang tepat kepada para peserta pelatihan. Beliau juga menjelaskan ada beberapa jurnal yang perlu dihindari ketika ingin melakukan publikasi. Jurnal-jurnal yang harus dihindari tersebut termasuk dalam kategori predatory. Jurnal predatory perlu dihindari karena tidak dpaat digunakan untuk naik jabatan/pangkat. “untuk melihat macam-macam jurnal predatory bisa dilihat pada halaman predatory journal, atau biasanya apabila saat submit kita disuruh membayar terlebih dahulu dengan jumlah yang fantastis dan dijanjikan akan terbit cepat tanpa proses review yang baik dapat dipastikan jurnal tujuan Bapak-Ibu adalah jurnal predatory”, imbuhnya.

Selain Dr. Ahmad Taufiq, M.Si., pelatihan ini juga mendatangkan narasumber lain yaitu Dr. Muslihati, S. Ag., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bimbingan Konseling UM dan Dr. Ahmad Yusuf Sobri, S.Sos, M.Pd. selaku Kepala Pusat Pengembangan Praktik Kerja Lapangan dan Pengalaman Lapangan UM. Kedua narasumber mengenalkan aplikasi Mendeley kepada para peserta sebagai aplikasi yang mudah digunakan dalam sitasi artikel jurnal maupun yang lain. 

Tak hanya mengenalkan, kedua narasumber langsung mengajak para peserta praktik untuk menginstal dan menggunakan Mendeley. Terlihat bahwa semua peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Pelatihan ini diharapkan dapat membakar semangat peserta khususnya para dosen di lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan untuk melakukan penelitian dan mempublikasikannya dalam bentuk karya ilmiah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline