Lihat ke Halaman Asli

Adimbink

Suami dan ayah

Sebuah Tradisi Ramadan di d Desa yang Menjadi Kerinduan Para Perantau

Diperbarui: 23 Maret 2023   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Di desa-desa, bulan Ramadan memiliki keunikan tersendiri dalam perayaannya. Desa-desa menjadi lebih ramai dan terasa semarak saat bulan ini tiba.

Di pagi hari, terdengar suara adzan yang menggema dari masjid-masjid di sekitar desa. Setelah itu, orang-orang berbondong-bondong menuju masjid untuk menjalankan ibadah shalat subuh berjamaah.

Kemudian, selama siang hari, suasana di desa terlihat lebih sepi dari biasanya karena mayoritas umat Islam sedang berpuasa. Namun, di sore hari, suasana menjadi semarak kembali karena orang-orang mempersiapkan berbuka puasa.

Ketika waktu berbuka puasa tiba, orang-orang berkumpul di masjid atau di rumah-rumah untuk membagi makanan dan minuman bersama-sama. Ada banyak hidangan tradisional yang disajikan, seperti kolak, bubur lambuk, dan kurma.

lanjut besok ya...sudah mengantuk nulisnya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline