Di Indonesia yang terkenal sebagai negara tropis memiliki jumlah sinar matahari yang melimpah di setiap tahunnya. Matahari akan bersinar setidaknya selama 10 sampai dengan 12 jam dalam sehari. Hal itu dapat menjadi sumber energi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dengan panel surya. Panel surya dikenal sebagai alat yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Di Universitas Negeri Malang sendiri memanfaatkan panas matahari ini dengan memasang panel surya. Pemasangan panel surya ini diletakkan pada atap koridor antara Gedung kuliah bersama A20 dan Gedung kuliah bersama A19. Di tempat tersebut memang sinar matahari lumayan terik sehingga sangat cocok untuk dipasang panel surya. Panel surya paling efektif ketika kontak langsung dengan sinar matahari sehingga mereka dapat menangkap sebagian besar sinar matahari yang mengarah ke mereka. Panel surya harus diposisikan sehingga mereka mendapatkan paparan sinar matahari yang baik di sekitar tengah hari ketika energi matahari bisa ditangkap secara maksimum.
Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya ini dapat menjadi alternatif untuk mengurangi biaya penggunaan listrik karena energi matahari dapat didapatkan dengan gratis. Selain itu, energi surya mampu berkontribusi untuk mengurangi pemanasan global. Cara kerja dari panel surya ini juga sederhana dimana panel surya akan mengkonversi energi matahari menjadi listrik lalu inverter akan mengubah listrik yang dihasilkan oleh panel surya dari arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC). Selanjutnya energi listrik yang dihasilkan ini dapat digunakan memberi daya pada instalasi listrik lain.
Tetapi biaya instalasi dari panel surya ini masih tergolong mahal. Kisaran biaya sekitar 17 juta sampai 20 juta per kWp tergantung kapasitasnya. Biaya pemasangan panel surya selain tergantung pada besar panel, juga tergantung pada jumlah watt yang digunakan. Semakin tinggi wattnya, maka akan semakin besar juga biaya yang akan dikeluarkan. Pemasangan panel surya ini dapat digunakan sebagai investasi jangka panjang. Meskipun biaya awal instalasi mungkin mahal, tapi memiliki umur panjang dan biaya operasional yang relatif rendah. Selama periode lama juga, pengurangan konsumsi energi yang terjadi dapat melebihi biaya awal pemasangan, sehingga menghasilkan pengembalian investasi yang baik.
Dengan dipasangnya panel listrik ini akan mengurangi ketergantungan listrik konvensional dan menuju ke inovasi energi terbarukan. Kedepannya diharapkan pemasangan panel surya di Universitas Negeri Malang ini dapat dikembangkan lebih banyak lagi agar energi matahari tidak terbuang sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H