Lihat ke Halaman Asli

Siapkan Generasi Emas Indonesia, KKN 59 Kelompok 9 UIN GusDur Adakan Sosialisasi Parenting

Diperbarui: 16 Agustus 2024   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: dokumen pribadi KKN 59 UIN Gusdur kelompok 9

Majalangu (08/08/2024) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 59 Universitas Islam Negeri K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gusdur) Kelompok 9 mengadakan sosialisasi terkait dengan parenting. Acara ini diadakan pada 8 Agustus 2024 di Balai Desa Majalangu. Sosialisasi tersebut bertajuk “Seni Mendidik Anak: Persiapan Pola Asuh Bagi Orang Tua, Generasi Cemerlang Berawal dari Orang Tua yang Gemilang”. Acara ini ini diadakan sebagai bentuk dukungan persiapan menuju generasi emas Indonesia. Kegiatan ini juga ditujukan kepada para orang tua dan calon orang tua. 

Acara dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Koordinator Desa (Kordes) KKN kelompok 9. Selanjutnya adalah sambutan dari Kepala Desa yang diwakilkan oleh Sekretaris Desa. Dalam sambutan tersebut beliau menyatakan bahwa mendidik anak itu susah-susah gampang dan sebagai orang tua juga tidak bisa terlalu keras juga tidak boleh terlalu memanjakan. Orang tua juga merupakan Madrasah pertama bagi anak mereka. Sesi selanjutnya adalah inti dari acara yaitu penyampaian materi. Materi dipaparkan oleh Duta Genre Jawa Tengah 2024, Muhammad Bilal. 

Penyampaian materi dimulai dengan ice breaking untuk mencairkan suasana acara. Kemudian materi diisi dengan memaparkan apa itu pola asuh, selanjutnya memaparkan tentang jenis-jenis pola asuh, pentingnya pola asuh yang baik, dampak pola asuh yang buruk, peran orang tua dalam pendidikan anak, dan persiapan strategi serta teknik pola asuh. Selain itu juga strategi bagaimana menghadapi tantangan pola asuh.

Dalam materinya, Bilal menyampaikan bahwa pola asuh adalah cara orang tua mendidik, merawat, dan membimbing anak-anak mereka. Pola asuh terbagi menjadi empat jenis yang mencakup pertama, pola asuh otoriter dimana orang tua memiliki disiplin ketat, aturan kaku, dan kontrol yang tinggi pada anak mereka. Kedua, pola asuh demokratis yaitu pola asuh dengan komunikasi terbuka, aturan yang fleksibel, serta pemberian dukungan emosional. Ketiga, pola asuh permisif dengan ciri kurangnya aturan, kebebasan tinggi, serta sedikitnya kontrol dari orang tua terhadap anak. Keempat, neglectful atau pola asuh abaikan yaitu kurangnya perhatian dan pengawasan. 

Kemudian pemilihan pola asuh tersebut memberi dampak positif dan negatif. Pola asuh yang baik akan membantu anak untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka, mendorong prestasi akademik, dan meningkatkan keterampilan sosial pada anak. Sedangkan pola asuh yang kurang baik akan menimbulkan masalah pada perilaku anak, rendahnya motivasi dan kepercayaan diri mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua harus dapat berperan dalam pendidikan anak seperti menjadi orang tua yang teladan, terlibat dan mengikuti perkembangan dan aktivitas anak, serta membangun komunikasi yang efektif. Sebagai orang tua juga harus mempersiapkan pola asuh yang efektif.

Adapun teknik dan strategi yang dapat digunakan oleh orang tua yaitu positive reinforcement seperti memberikan apresiasi berupa pujian, hadiah maupun motivasi; active listening dengan mendengarkan anak tanpa menghakimi dan memberikan respon yang menunjukkan kepedulian; dan time management dengan bantu anak mengatur waktu belajar, bermain, serta tanggung jawab. 

Selain itu ada materi yang sangat menarik yaitu bagaimana orang tua mengatasi tantangan dalam pola asuh. Hal tersebut meliputi bagaimana orang tua mengelola emosi dan stres mereka, bagaimana mengatasi konflik dengan anak, serta bagaimana mengatur fleksibilitas dan penyesuaian. 

Materi-materi tersebut disambut antusias oleh audiens yang hadir. Audiens juga aktif dalam sesi terakhir yaitu tanya jawab. Mereka menanyakan beberapa pertanyaan menarik terkait dengan parenting. 

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu para orang tua di Desa Majalangu untuk lebih siap, sigap, dan berbekal dalam mendidik anak mereka. Tidak hanya mendidik dengan aturan-aturan namun juga dengan pendidikan dan dukungan emosional sehingga anak-anak menjadi generasi yang cemerlang dan siap membangun bangsa di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline