Lihat ke Halaman Asli

Mimpi yang Tak Pernah Layu

Diperbarui: 2 Desember 2024   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara ribuan butir keringat

tersimpan jejak mimpi yang tak pernah layu,  

mengalir deras bersama langkah yang ragu,  

menyentuh bumi, memeluk waktu.  

Peluh menjadi saksi bisu,  

tentang tangan yang tak pernah berhenti,  

menyulam harapan di antara detak sunyi,  

menyapa pagi dengan dada yang penuh arti.  

Di tiap tetes yang jatuh,  

terlukis doa yang menggema,  

mencari ruang di langit semesta,  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline