Lihat ke Halaman Asli

Stasiun Sepi, Kami Sepi!

Diperbarui: 20 September 2015   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yogyakarta, Stasiun Tugu Yogyakarta akhir pekan tampak kurang ramai. Ini terlihat dari suana stasiun dan lahan parkir yang masing kosong sangat luas, berbeda dengan sebelumnya yang tampak ramai. Setiap lahan parkir dipenuhi dengan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Keadaan seperti ini tentunya tidak diharapkan oleh pihak stasiun tugu.

Tidak hanya stasiun, warga sekitar stasiun juga terkena imbasnya. Para tukang ojek dan tukang becak juga terkena efek sepi, terlihat dari mereka yan hanya duduk disekitar stasiun. Para pedagang kaki lima juga demikian, mereka tidak disibukkan dengan ramainya pelanggan yang datang. Bahkan diantaranya ada yang hanya main smartphone dan mendengarkan musik. Pelanggan yang sepi sudah mereka rasakan sejak sebelumnya.

“ bulan ini sepi mas, bulan kemarin itu masih rame mas ”, keluh pedagang kaki lima.

Hal ini terjadi kemungkinan adalah efek dari menjelang idul adha. Para pedagang kaki lima, tukang becak, tukang ojek dan tentunya pihak stasiun berharap setelah idul adha stasiun sudah ramai kembali.

“ biasanya gak sepi amat mas, karena ini mau idul adha jadi ya sepi mas. Mungkin nanti kalau sudah idul adha ramai lagi mas ”, ujar pedagang kaki lima.

Dilihat dari pelanggan yang sepi, yang berujung penjualan berkurang dan pendapatan yang turun. Pendapatan mereka turun sangat drastis, diperkirakan melebihi dari separuh yang biasanya.

“ sepi banget ini mas dibanding sebelumnya. Selisih jauh banget mas, lebih lah mas kalau cuman setengahnya. Soalnya ini sepi banget ” keluh pedagang kaki lima.

Tukang ojek juga merasa demikian, terlihat dari mereka yang hanya duduk santai

“ iya mas, sepi ini mas. Itu lihat, semuanya cuman nongkrong. Soalnya didalam juga sepi mas ”, kata tukang ojek sekitar stasiun.

Keadaan sepi yang berakibat pada pendapatan mereka. Membuat mereka tertekan, karena tidak hanya pendapatan yang turun. Namun juga, barang-barang kebutuhan yang banyak, diiringi dengan kenaikan harga barang kebutuhan yang disebabkan mata uang dolar naik.

Kejadian sepi seperti ini sudah mereka prediksi. Karena pada dasarnya titik-titik ramai dan sepi sudah biasa terjadi disetiap tahunnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline