Dokumentasi Aksi Massa Mahasiswa (dok.pri)
(Aksi demo Mahasiswa memperingati Hardiknas)1
Sejatinya mahasiswa memiliki tiga Peran, pertama sebagai ; agent of change, yang kedua ; agent of control dan yang ketiga ; agent of society. Ke-tiga peran itu menyatu dalam diri seorang mahasiswa dan seorang yang belajar dalam bangku perkuliahan.
Pada realitanya yang kekinian, mayoritas mahasiswa cenderung lebih mementingkan pribadinya dari pada bagaimana berbicara tentang masalah social/masyarakat. Mereka enggan mau berbicara masalah masyarakat, apalagi membahas tentang politik, ekonomi, Negara dsb, mereka cenderung berbicara bagaimana cara senang-senang, cara instan mendapatkan sesuatu.
Dari Stigma negative itulah saya menulis tulisan ini, agar semua pembaca/khususnya mahasiswa, agar merenungkan sejauh mana Tugas yang kita lakukan dengan baik dan benar.
Dari dari sampai sekarang mahasiswa itu sangat diharapkan oleh masyarakat, untuk sedikit banyak membantu mereka dalam hal memperjuangkan Hak-Hak mereka dan mahasiswa diinginkan untuk berkontribusi nyata demi kemajuan masyarakat Indonesia.
Sejarah mencatat dan menjadi bukti sejarah bagaimana peristiwa 1998 menjadi titik awal mahasiswa dalam mmperjuangkan hak-hak rakyat. Dimana mahasiswa melawan rezim dzolim soeharto. Kendatipun demikian seiring dengan dinamika mahasiswa sekarang, rasa kekritisan mereka dialihkan kepada rasa hedonism dan diarahkan pada pembangunan proyek pendidikan pemerintah yang berwatak matrealistik dan sekuler.
Alhasil mahasiswa sekarang dibuat nyaman dengan kondisi yang meninabobokan mereka, mereka hanya disibukan dengan kegiatan akademik/perkuliahan semata, yang tak tahu bagaimana prospek kedepannya.
Ada benarnya kata banyak orang, bahwa mahasiswa adalah agent perubahan bukan pulsa, mahasiswa agent perubaha masyarakat untuk lebih baik bukan agent pulsa hanya untuk mancari uang atau keuntungan/kenyamanan pribadi.
Mahasiswa sangat dibutuhkan ummat/rakyat, ketika mahasiswa sekarang disibukkan dengan masalah seminar/kuliah dll, bagaimana bisa mahasiswa bisa menjadi agent perubahan sedangkan mahasiswa sendiri tidak mau mejadi agent perubahan di masyarakat.
Masyarakat Indonesia, haus jiwa seorang pemimpin, jiwa intelektual, jiwa social, jiwa kepedulian dan jiwa demi rakyat.