Lihat ke Halaman Asli

Adi Gunadarma

Mahasiswa

Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Teknik Industri Untag Surabaya Bantu UMKM Tempe

Diperbarui: 19 Januari 2024   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto bersama mitra UMKM

Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Adi Gunadarma seorang mahasiswa Fakultas Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) Kelompok KKN R16 yang berlokasi di Desa Wiyu, kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto kegiatan tersebut dengan mengusung tema "Branding dan Inovasi Olahan dari Bahan Dasar Tempe (Kripik Tempe)". Kegiatan ini dibimbing oleh Bapak Ardhi Islamuni, S.E., M.A, NIDN 07281294401 selaku dosen pembimbing lapangan di Desa Wiyu yang dilaksakan pada hari Rabu (17/01/24).

Di Desa Wiyu terdapat Mitra UMKM yang memproduksi tempe, dimana produk tempe ini dipasarkan diberbagai daerah dengan keadaan mentah belum berupa produk olahan makanan jadi. Dengan demikian, untuk menunjang UMKM setempat atau menekan naik turunnya harga kedelai untuk produksi tempe mahasiswa pengabdian Masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memiliki inovasi membuat kripik tempe dengan berbagai varian rasa yang dapat menunjang nilai dari produk tempe menjadi kripik tempe tersebut.

foto sosialisasi bersama mitra

Mahasiswa pengabdian masyarakat juga mengadakan sosialisasi dengan mendatangkan ibu-ibu PKK dari 3 dusun yaitu Dusun Briti, Dusun Tlebuk, Dusun Wiyu. Sosialisasi ini dengan memaparkan mengenai bagaimana proses pembuatan kripik tempe dengan berbagai varian rasa untuk menunjang daya beli konsumen. Dalam pengabdian masyarakat mahasiswa Univesitas 17 Agustus 1945 Surabaya juga membuat alat bantu untuk pemotongan tempe dengan mudah guna menunjang produktifitas dan efektifitas untuk menghasilkan produk yang berkualitas serta meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK di Desa Wiyu dalam waktu yang singkat.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini juga melakukan pendekatan atau cara-cara yang lebih mengedepankan praktek dan menekankan cara pemasaran di E-commerce untuk memperluas jangkauan pangsa pasar. Sebelumnya mitra UMKM setempat hanya melakukan penjualan diberbagai daerah setempat, sehingga dalam kegiatan ini kami memberikan pemaparan materi mengenai Branding atau cara pemasaran secara online melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee dengan memberikan edukasi kepada Ibu-ibu PKK dalam penggunaan e-commerce dimulai dari cara menambahkan produk di toko, cara menerima pesanan dan mengatur pengiriman produk agar barang pesanan dapat diterima ke tangan konsumen. Program ini di terapkan kepada mitra dan ibu-ibu PKK guna menarik konsumen dan menambah nilai tambah produk dalam pemasaran serta menunjang UMKM Desa Wiyu.

Foto sosialisasi alat potong tempe

Menurut Ibu PKK, mereka mendapatkan ilmu atau wawasan baru mengenai cara pembuatan kripik tempe dan mempermudah proses produksi yang efesien dengan menggunakan alat pemotong kripik tempe secara cepat tanpa mengeluarkan tenaga yang ekstra, serta mengetahui cara pemasaran melalui platform e-commerce agar lebih dikenal oleh berbagai konsumen dimanapun berada.

Dengan adanya inovasi yang diberikan oleh mahasiswa pengabdian masyarakat mengharapkan ibu-ibu PKK dapat meningkatkan produksi olahan tempe menjadi kripik tempe dengan berbagai varian rasa agar lebih menarik daya beli konsumen dan menunjang efektifitas pengolahan dengan menggunakan alat pemotongan kripik tempe sehingga tidak memakan waktu yang lama dan menghasilkan produk yang terbaik, serta kegiatan ini diharapkan dapat mendorong UMKM Desa Wiyu lebih maju dengan menerapkan e-commerce sebagai wadah untuk pemasaran baru.

Foto produk kripik tempe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline