Lihat ke Halaman Asli

Mengayuh Nasib

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pernahkah engkau mengayuh nasib selepas fajar hingga senja menepi?
Jika tak pernah, tak usah membual.
Perhatikan saja mereka yang mengais, mengayuh, mencuci, dan memasak nasib.
Dan mereka akan menjawab semua tanda tanyamu tentang nasib, soal nasib, dan seluruh tetek-bengek nasib.
Tumpahkan saja nasib dalam secangkir kopi lalu aduk hingga merata, dan apapun yang engkau rasa, itulah nasibmu.
Semanis dan sepahit apapun rasa nasib itu, tetaplah mengayuh nasib.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline