Lihat ke Halaman Asli

Cara Mengatasi Self-Diagnose: Bahayanya Self-Diagnose

Diperbarui: 9 Oktober 2024   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Self-diagnose adalah perilaku dimana seorang individu mencoba mendiagnosis diri sendiri berdasarkan informasi yang ia temukan diri sendiri tanpa bantuan ahli.

Self-diagnose sudah sangat biasa di kalangan generasi muda, terutama Gen Z. Padahal menurut para ahli, self-diagnose ini bisa berbahaya bagi orang-orang karena informasi yang di internet tidak semuanya akurat. Sayangnya ini sudah di normalisasikan oleh warga-warga internet.

Banyak kasus dimana warga internet yang mengaku memiliki penyakit mental padahal belum menanyakan ke para profesional. Hal ini menimbulkan banyak dampak negatif, berikut beberapa dampak negatif dari self-diagnose di antara lain:

1.Kesalahan diagnosis

Informasi yang dilakukan secara mandiri di internet tidak akan 100% akurat. Menurut penelitian pada 6 Maret 2020 oleh National Library Of Medicine atau NIH ada sekitar 15.49% orang yang melakukan self-diagnose. Hal ini menyebabkan kesalahan dalam menyimpulkan gangguan mental dan ini membahayakan.

2.Kekhawatiran berlebihan

Orang-orang yang melakukan self-diagnose bercenderung mengkhawatirkan kesehatan gejala mereka dengan berlebihan, padahal belum tentu informasinya akurat. Hal ini memicu kekhawatiran dan stress yang tidak perlu.

3.Mengabaikan konsultasi medis

Biasanya orang-orang yang melakukan self-diagnose akan mengabaikan dan menyangkal perihal konsultasi karena terlalu mempercayai sumber informasi yang ia dapatkan. mau itu dari YouTube, Google, TikTok ataupun sumber media sosial lainnya.

4.Efek Nocebo

Efek nocebo adalah keadaan dimana hal yang sebenarnya tidak perlu di berlebih-lebihkan, malah membuat sang individu percaya akan mengalami rasa sakit karena percaya kepada sumber yang belum tentu benar dan salahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline