Lihat ke Halaman Asli

Adie Sachs

TERVERIFIKASI

Hanya Itu

Moyes Menghitung Hari, Sir Alex Kembali

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

David Moyes/goal.com

[caption id="" align="aligncenter" width="556" caption="David Moyes/goal.com"][/caption] Kursi pelatih Manchester United  David Moyes seketika berubah dari dukungan penuh menjadi panas sebagaimana setiap klub besar yang selalu ingin kemenangan. Meskipun didukung penuh oleh mantan pelatih Sir Alex Ferguson, namun kekalahan terakhir membuat para petinggi di Old Trafford terutama Martin Edwards, sang Presiden Direktur sedikit gerah. Moyes masih cukup tertolong dengan kekalahan yang juga dialami klub sekota mereka, Manchester City dari Aston Villa. Kekalahan tetangga yang berisik itu tidak seketika menjatuhkan gengsi United, karena mereka sama sama kalah dalam persaingan panjang kompetisi musim ini. Ada kabar yang tidak dapat dikonfirmasi bahwa kemungkinan Fergie akan kembali ke MU jika rentetan kekalahan masih berlanjut. Meskipun isu ini tampak tidak valid sebab kini Sir Alex cenderung ingin bersama  istrinya dan menikmati masa tua mereka. Alasan ini masuk akal karena Sir Alex juga menolak menjadi anggota DPR demi sang istri. Tetapi, bagaimana dengan sepakbola? Bukankah sepakbola adalah hidupnya? dan MU adalah detak jantungnya seolah darah dagingnya? Apapun terkait Sir Alex, memang sedikit membingungkan ketika dia dengan sedikit pandangan melayang mampu mengenali pemain berbakat dan dibutuhkan di tim asuhannnya. Fergie dengan mudah mendapatkan pemain yang dia mau atau membuangnya ketika ia tidak suka. Tetapi, Fergie tidak cukup jeli untuk mendapatkan seorang pelatih sebagaimana ia mampu lakukan ketika memilih seorang pemain. Dan memilih pelatih memang lebih rumit daripada memilih pemain karena terkait beberapa faktor terutama terkait pemain yang tidak seragam sepemikiran. Meskipun Moyes hanya melanjutkan apa yang sudah diwariskan oleh pendahulunya yang sukses itu, tetapi tim juara yang ditinggalkan Fergie ternyata tidak sehebat itu setelah kepergiannya. Moyes  memiliki beban sejarah yang gemilang oleh pendahulunya sementara pemain tidak mudah menerima hal baru dari orang baru yang sebelumnya bisa jadi mereka remehkan. Kegelisahan Presdir MU bisa jadi kegelisahan sebagian besar fans mereka di seluruh dunia. Untuk liga yang ketat seperti EPL, kekalahan yang beruntun tidak ramah bagi perburuan kelar meskipun sekarang boleh dikata masih awal. Selain itu, beberapa pesaing yang dianggap sangat berat seperti Chelsea juga belum menunjukkan bahwa mereka akan menjauh karena hasil yang mereka dapat juga cukup mengecewakan. Mungkin hanya Arsenal dan Tottenham Hotspur yang seolah sedang berlari dan  menjauh. Apapun alasannya, David Moyes sepertinya harus memikirkan jalan pembuktian tercepat bahwa MU masih ada dan sanggup bersaing. Dalam waktu dekat mereka akan berlaga di Liga Champions, saat yang tepat membuktikan bahwa mereka tidak sedang mengalami krisis. Jika ada kemungkinan mereka sudah  melupakan bayang bayang Ferguson maka hasil melawan West Bromwich Albion bukan masalah besar. WBA yang baru meraih kemenangan pertamanya melawan MU sejak 1978 pasti sedang bergembira tetapi tidak ada waktu untuk bersenang senang bagi skuat setan merah. Sebelumnya MU kalah dikandang tetangganya, Etihad Stadium dalam pertandingan yang digelar pada Minggu (22/9/13) malam WIB, MU yang tertinggal empat gol bersusah payah mencoba untuk mengejar ketertinggalannya. Upaya skuat asuhan David Moyes berakhir sia-sia, dan hanya bisa membukukan gol hiburan lewat tendangan bebas Wayne Rooney. Skor akhir 4-1. Di Old Trafford tadi malam (29/9) MU kembali dipecundangi tim papan tengah WBA 1-2, dengan gol dari pemain yang sama, Rooney dan Moyes tidak bisa berkilah atau terkejut seperti sebelum sebelumnya. Dengan rentetan hasil in dan kemungkinan bertambah parah maka Ferguson kembali atau Moyes pergi seperti sedang menghitung hari...? ; ; =SachsTM=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline