Triyatno meningkatkan perolehan medali Indonesia dengan meraih perak dari cabang angkat besi kelas 69kg. Dengan gemetar hebat pada angkatan Clean and Jerk 188kg, Triyatno berhasil meyakinkan juri untuk mengesahkan angkatannya dan langsunng berteriak histeris yang disambut gegap gempita seisi stadion.
Ini berarti Indonesia sementara membuktikan diri sebagai yang teratas di Asia Tenggara, mengungguli Thailand yang baru meraih 1 perak, sementara Indonesia sudah meraih perunggu dari cabang yang sama kemarin.
Triyatno sangat ditunggu kegagalannya oleh atlet asal Romania Martin Razvan yang sebelumnya berharap perak dengan total angkatan 322kg.
Dalam angkatan Snatch, Triatno sendiri berada diurutan berjarak 12kg dari peraih emas Lin Qingfeng asal Cina dengan angkatan 157kg, sementara Try berhasil dengan 145kg.
Namun di Clean and Jerk Triyatno dengan segala yang ia punya berhasil memaksa diri hingga batas kemampuannya untuk 188kg. Total ia mampu mengangkat beban seberat 333kg. Perak adalah hadiah dari Tri setelah di Olimpiade sebelumnya dia juga berhasih mempersembahkan perungggu
Penyerahan medali dilakunan oleh Ketua IOC Rita Subowo didampingi ketua federasi Angkat Berat Dunia.
Ciuman DENI..
Deni yang berada dikategori yang sama dengan Triyatno tidak sanggup melapis atau setidaknya mendekat, namun yang menarik saat Deni gagal di angkatan terakhirnya dan bangkit sembari mencium beban yang tadinya berusaha ia angkat, justru mendapat standing applause dari para penonton. Sikap yang simpatik ini benar-benar mendapat penghargaan penonton hampir sama seperti ketika peraih medali Perak Triyatno dan Emas Lin Qingfeng kemudian.
Selamat Triyatno dan Indonesia Bangga kepadamu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H