Lihat ke Halaman Asli

Adie Sachs

TERVERIFIKASI

Hanya Itu

Perak untuk Indonesia dari Triyatno

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Triyatno meningkatkan perolehan medali Indonesia dengan  meraih perak dari cabang angkat besi kelas 69kg. Dengan  gemetar hebat pada angkatan Clean and Jerk 188kg, Triyatno berhasil meyakinkan juri untuk mengesahkan angkatannya dan langsunng berteriak histeris yang disambut gegap gempita seisi stadion.

Ini berarti Indonesia sementara membuktikan diri sebagai yang teratas di Asia Tenggara, mengungguli Thailand yang baru meraih 1 perak, sementara Indonesia sudah meraih perunggu dari cabang yang sama kemarin.

Triyatno sangat ditunggu kegagalannya oleh atlet asal Romania Martin Razvan yang sebelumnya berharap perak dengan total angkatan 322kg.

Dalam angkatan Snatch, Triatno sendiri berada diurutan berjarak 12kg dari peraih emas Lin Qingfeng asal Cina dengan angkatan 157kg, sementara Try berhasil dengan 145kg.

Namun di Clean and Jerk Triyatno dengan  segala yang ia punya berhasil memaksa diri hingga batas kemampuannya untuk 188kg. Total ia mampu mengangkat beban seberat 333kg. Perak adalah hadiah dari Tri setelah di Olimpiade sebelumnya dia juga berhasih mempersembahkan perungggu

Penyerahan medali dilakunan oleh Ketua IOC Rita Subowo didampingi ketua federasi  Angkat Berat Dunia.

Ciuman DENI..

Deni yang berada dikategori yang sama dengan Triyatno tidak sanggup melapis atau setidaknya mendekat, namun yang menarik saat Deni gagal di angkatan terakhirnya dan bangkit sembari mencium beban yang tadinya berusaha ia angkat, justru mendapat standing applause dari para penonton. Sikap yang  simpatik ini benar-benar mendapat penghargaan penonton hampir sama seperti ketika peraih medali Perak Triyatno dan Emas Lin Qingfeng kemudian.

Selamat Triyatno dan Indonesia Bangga kepadamu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline