Kawat rahasia yang dilansir Wikileaks terkait upaya CIA dalam aksi pendongkelan Hadi Purnomo dari Dirjen Pajak boleh jadi tampak heroik. Amerika bagi sebagian orang tampil seolah pahlawan yang gagah berani atau mungkin seperti malaikat penjaga republik.
Sebagaimana kemudian ramai diberitakan, bahwa mantan Direktur Jenderal Pajak Hadi Purnomo sudah sejak lama diincar Badan Intelijen AS (CIA). Kawat rahasia yang berhasil dibocorkan situs Wikileaks.org, menyebut upaya intelijen Amerika dalam menjatuhkan Hadi saat masih menjabat direktur jenderal pajak. Hadi dianggap meresahkan kalangan pebisnis akibat ulahnya yang korup.
Sebelum pencopotannya, Sri Mulyani pernah melakukan pertemuan dengan pendonor dari Bank Dunia dan IMF di Washington DC AS. Dalam laporannya Wiki menyebutkan bahwa para pengusaha internasional tidak suka dengan HP. HP dikatakan bisa meminta anak buahnya untuk melacak jumlah kekayaan seseorang beserta harta kepemilikannya melalui foto satelit. Hadi di kalangan pebisnis mempunyai reputasi yang buruk. Dia dianggap sering mengumpulkan uang kolektif dari pelanggar pajak dengan cara negosiasi suap.
Sekitar tiga hari berselang dari pertemuan itu, Sri Mulyani mencopot Hadi Poernomo dari kursi Dirjen Pajak, dan digantikan oleh Darmin Nasution. Sedemikian canggihnya kekuasaan HP hingga Amerika merasa berkepentingan untuk mendongkel dan menggantikannya dengan seseorang yang lain. HP memiliki banyak hal untuk dibahas dan kepentingan AS juga perlu diperhatikan dalam kasus bocoran Wikileaks ini.
Jika kita jeli menilai bocoran Wikileaks, tentu sebelum sejak 2006, HP sudah dianggap bermasalah. Lalu kenapa ia minta dicopot oleh lembaga donor yang ditemui oleh SMI? Dipermukaan, Amerika Serikat cukup mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun AS tidaklah sepolos itu dalam menggunakan CIA hanya untuk menyingkirkan seorang Dirjen Pajak. Ada kepentingan yang lebih luas dan urgent dari itu. CIA sedang melindungi pelacakan nilai pajak yang sedang tidak bisa dan tidak ingin dibayarkan oleh kepentingan AS di Indonesia
Hadi Purnomo adalah batu sandungan bagi mulusnya jalan AS mengintervensi pembuat kebijakan di Indonesia. Salah satu kebijakan yang kemudian terbukti sangat merugikan adalah lemahnya re-negosiasi seputar Freeport, pengalihan blok blok migas, hingga kemudian soal Century sebelum pemilu 2009. Bahkan ada yang memanfaatkan keberadaan HP sebagai sandera untuk menutupi proyek E-KTP yang terlihat tapi tak tersentuh itu.
Jauh sebelumnya, sekitar Hadi Purnomo disebut-sebut mantan personel operasi khusus (opsus), sebuah lembaga bentukan Ali Moertopo, yang konon dekat dengan CIA di masa lalu. Harap dicatat bahwa AS tidak pernah membuat kebijakan dan melakukan operasi yang membahayakan rahasia masa lalu. Tidak terkecuali soal dukungan pada anti-korupsi yang dipercaya sebagian orang, tetapi sesungguhnya mereka membuat kebijakan yang membuat KPK sulit membongkar skandal "kongkalikong" antara pejabat dan kepentingan AS sendiri.
Terkait bocoran Wiki akan sebuah dokumen dengan kode JAKARTA 00005420 002.2 OF 004 per-29 April 2006 yang isinya menyebutkan, Hadi adalah pejabat terkotor di Dirjen Pajak Kemenkeu, saya tetap berpendapat seperti artikel terdahulu. Bahwa dokumen ini telah dijadikan alat untuk menyandera seorang HP agar tidak mengganggu korupsi di proyek pemerintah. Di sebuah departemen tertentu.
Dengan isi yang gamblang dalam bocoran itu disebutkan bahwa HP, Selama kepemimpinannya menjadi Direktur Jenderal Pajak menempati jabatan "basah" yang sarat akan suap. Ini tentu diketahui sendiri oleh HP, yang pasti bisa mengakses isi Wikileaks. Tetapi HP tidak sepenuhnya jujur seputar proyek yang diperiksanya akhir-akhir ini sebelum pensiunnya selaku ketua BPK. HP seharusnya berani membongkar ketidaksesuaian penggunaan anggaran pada setiap proyek atau penggunaan APBD/APBN.
Satu hal yang dapat terlihat jelas dalam fenomena intervensi asing di Indonesia adalah Sri Mulyani bekerja untuk siapa sebelum ini dan sekarang ini.. Akan ada pula saatnya SMI disingkirkan oleh yang merekrutnya. Saya khawatir dengan "berapa banyak" rahasia negara yang sudah dibuka SMI untuk AS? Aduhh...???
Tujuan Wiki bukanlah membuka kekotoran HP, tapi membongkar agen AS dengan CIA-nya di Indonesia. Dan Amerika bukanlah malaikat anti-korupsi penjaga republik ini.