Lihat ke Halaman Asli

Masa Depan Pantat

Diperbarui: 2 Desember 2024   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image Source: pexels.com/Anastasiya Badun

lengkara menjamu renjana
pada gigir ranjang kreyot
guling asmaraloka
hoam hoam, bobolah pantat
jentik jantung detik
miring ke insomniamu, astaga!
melulu pantat tidur awal
lupakan si nina agar bobo
risuk celana ketat tandus
belum apa-apa:
masih memanjat dahan malam,
menggoreng bulan, mewarnai gelap
mimpi tak membuat
inginnya mencuci mata cucu
dengan kecacian encu encu kecucucuah

kamis, 12 februari 2016
saban gejala pantat membancang
potongan harga calvin klein at
Matahari Departement Store
look at this one: fifty thousand per tail
gulma menyuburkan gulana di lahan
tak membelantara sebuncah kutu
menyisir lekuk kubangan gelabah
kini riang dan meriang berakhir sama:
merinding

di seluruh rumah makan
atau kafe Jakarta, pantat
menghabiskan diri dengan
pertanyaan apa dan mengapa
pantat adalah berhenti
berhenti adalah kemudian gerak
gerak yang tak kuat menahan
untuk tidak berhenti abai pada
arah, lelah, ia terkurung genetik
rangka variasi makhluk

seperti hidup, kehadiran pantat
adalah ironi! tempat membuang
desis plong huhay selaku tempat
menerima desis aduh huhungek
hanya kepada kakus, sepantasnya
runtuh dalam kotoran

Bgr, 02122024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline