Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

"Lingkaran Setan" dalam Produksi Film Setan Indonesia

Diperbarui: 11 September 2023   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film KKN di Desa Penari/Sumber: antaranews.com/berita/3326466/apa-yang-berbeda-dari-versi-terbaru-kkn-di-desa-penari

Sejak dulu, saya kerap bertanya, "Mengapa ada begitu banyak sineas Indonesia yang lebih 'hobi' menggarap film bertema makhluk astral (baca: setan, hantu, dan sebangsanya) ketimbang kategori lain, misal keluarga, sci-fi, dan aksi, yang sebetulnya menarik-menarik saja jika diangkat ke layar lebar?"

Pertanyaan ini tentu muncul bukan tanpa sebab. Jika kita melihat daftar 10 film terlaris sepanjang masa di Indonesia, maka hampir bisa dipastikan 7 dari 10 film tersebut mengusung tema horor. Ini artinya film-film bertema demikian begitu mendominasi, sehingga film-film bertema lain susah mendapatkan tempat.

Agaknya ada alasan tertentu yang membikin sineas Indonesia lebih berminat menggarap film horor daripada tema lain, sehingga film yang diproduksi cenderung itu-itu saja.

Dalam sebuah utasan X yang ditulis oleh Joko Anwar beberapa waktu lalu, sepertinya ada jawaban untuk pertanyaan tersebut, yakni film-film horor ternyata lebih menguntungkan ketimbang film-film lainnya.

Hal ini tentu bisa dimaklumi, sebab meskipun anggaran yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah film horor relatif kecil (biasanya tidak lebih dari Rp 20 miliar), namun keuntungan yang diperoleh bisa sangat besar.

Sebut saja film "KKN di Desa Penari", yang sekarang masih "nangkring" di posisi puncak film terlaris di Indonesia. Dalam sebuah kesempatan, produser film tersebut bercerita bahwa bujet yang dihabiskan untuk membikin film KKN hanya sebesar Rp 15 miliar.

Namun, pendapatan kotor yang diterima ternyata bisa menembus Rp 400 miliar (asumsi harga tiket bioskop Rp 40.000 dikalikan jumlah penonton film KKN yang sanggup menembus angka 10 juta orang lebih).

Maka, jangan heran, film tersebut tak hanya sanggup balik modal, tapi juga menghasilkan keuntungan berkali-kali lipat untuk produsernya! Luar biasa bukan?

Kesuksesan ini tentu saja akan memunculkan inspirasi bagi produser film lain untuk lebih giat memproduksi film horor lainnya. Akibatnya sudah bisa ditebak: sebagai penonton, kita bakal terus "dijejali" oleh beragam cerita horor dari berbagai macam bentuk makhluk astral!

Dalam jangka panjang, ini akan menjadi "lingkaran setan" di dalam produksi film-film setan di Indonesia!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline