Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

Cara Gandakan Uang Tanpa ke Dukun

Diperbarui: 10 April 2023   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi uang (Pexels/ahsanjaya via KOMPAS.com) 

Kasus "dukun pengganda uang" di Banjarnegara yang viral beberapa waktu lalu membikin saya tertegun. 

Sebab, kasus tersebut sebetulnya merupakan "kisah klasik". Disebut demikian karena pada masa lalu kasus serupa sudah pernah terjadi. 

Namun, biarpun begitu, entah mengapa, cerita tersebut masih saja terulang. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Tentu saja saya tidak akan menyampaikan ulang kronologi terjadinya kasus tersebut, atau cerita sebelumnya. 

Saya kira, ceritanya bakal terlalu panjang, tidak akan cukup disampaikan di tulisan sederhana ini. Anda bisa membaca kisah lengkapnya di internet. 

Namun, hal yang ingin saya gali ialah motivasi orang-orang yang masih memercayai praktik dukun tersebut.

Harus diakui, praktik dukun bukanlah hal yang asing di masyarakat. Praktik tadi sudah berlangsung sejak lama. 

Buktinya, telinga orang Indonesia cukup akrab dengan istilah-istilah tertentu yang terkait dengan praktik tersebut, seperti "orang pintar", "paranormal", hingga yang teranyar "dukun pengganda uang".

Motivasi orang pergi ke dukun bermacam-macam. Khusus untuk "dukun pengganda uang", motivasinya sudah jelas, yakni persoalan ekonomi.

Hal ini mungkin saja terjadi karena orang tersebut mengalami masalah ekonomi yang akut, dan tidak tahu lagi harus meminta pertolongan ke mana atau kepada siapa, sehingga ketika ia mendengar berita bahwa ada dukun yang sanggup menggandakan uang, maka ia langsung pergi mencari dukun tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline