Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

CODA, Cerita "Anak Spesial" di Tengah "Keluarga Spesial"

Diperbarui: 29 Maret 2022   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film CODA/Sumber: AppleTV via mariviu.com

Ruby Rossi ibarat sebuah tiram yang menyimpan “mutiara indah” di balik cangkangnya. Meski begitu, ia seolah enggan memperlihatkannya kepada dunia. Bukan karena pelit. Bukan pula karena sungkan. Ia hanya merasa rendah diri kalau-kalau “mutiara” yang dimilikinya tersebut tidaklah seindah yang dipikirkan orang-orang.

Perasaan rendah diri itu bisa muncul bukan tanpa sebab. Ruby memang berasal dari keluarga yang “spesial”. Disebut demikian, karena ayah, ibu, dan abangnya merupakan penyandang tunarungu. Hanya ia seorang yang terlahir normal. Hal inilah yang membuatnya kerap merasa berbeda.

Menjalani hidup dengan keluarga demikian bukanlah perkara mudah, terutama dalam hal komunikasi, sebab semua isi pikiran tidak bisa disampaikan secara lisan. Marah, bercanda, dan curhat hanya dapat diungkapkan lewat isyarat tangan. Mungkin terkesan aneh bagi kebanyakan orang, tapi tidak bagi Ruby. Karena merupakan satu-satunya anggota keluarga yang normal, maka ia kerap menjadi juru bicara bagi keluarganya.

Ayah dan abangnya berprofesi sebagai nelayan, yang hampir setiap subuh, melaut menangkap ikan. Ruby kerap membantu mereka. Di atas kapal ia bertugas menyortir ikan, dan sesekali menjawab panggilan radio kapal, sebuah tugas yang jelas tidak mungkin dilakukan oleh ayah dan abangnya.

Hal inilah yang kemudian membikin sekolahnya berantakan. Ia kerap datang terlambat, tertidur di kelas, dan terkadang sampai lupa mandi, sehingga ada temannya yang mengejeknya bau ikan.

Meskipun terlihat seperti siswa tanpa harapan, namun sesungguhnya Ruby punya bakat yang istimewa dalam musik. Ia senang bernyanyi. Ia memiliki suara yang bagus. Itulah “mutiara” yang selama ini terus dipendam di balik rasa mindernya.

Awalnya Ruby hanya menyembunyikannya saja, namun lama-lama mutiara tadi akhirnya terkuak juga. Adalah seorang guru musik bernama Bernardo Villalobos, yang bisa melihat "mutiara" tersebut. 

Di bawah bimbingan Villalobos, “mutiara” yang tadinya hanya tertutup rapat di dalam kegelapan akhirnya mempunyai kesempatan untuk menunjukkan cahayanya.

Dua Sisi Keluarga

Kisah Ruby secara lengkap bisa disaksikan di film CODA (Child of Deaf Adult), yang dirilis pada tahun 2021 kemarin. Film ini sejatinya remake film Prancis berjudul La Famille Belier, yang tayang enam tahun sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline