Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

Habis "Dogecoin", Terbitlah "Shiba Inu"

Diperbarui: 1 November 2021   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shiba Inu/ Sumber: Crypto Army

Shiba Inu sejatinya merupakan salah satu ras anjing yang cukup populer di Jepang. Bahkan, saking populernya, visual anjing berbulu cokelat ini sampai dijadikan simbol dan nama salah satu Cryptocurrency, yang belakangan sedang “hype”! 

Disebut “hype”, karena dalam waktu relatif singkat, Cryptocurrency ini telah naik ratusan persen sejak dirilis tahun 2020 kemarin.

Maka, jangan heran, jika nilai Shiba Inu hampir “menggusur” posisi Dogecoin dalam 10 peringkat teratas Cryptocurrency dengan kapitalisasi terbesar.

Sama seperti Bitcoin, sosok yang membikin Shiba Inu masih menyisakan “teka-teki”. Disebut demikian, sebab Cryptocurrency ini dibuat oleh seseorang yang menggunakan nama samaran Ryoshi. Tidak disebutkan secara spesifik alasan Ryoshi dalam menerbitkan Cryptocurrency tersebut. Tidak pula dijelaskan jumlah kemilikan Shiba Inu yang digenggamnya. Alhasil, identitas sesungguhnya dari Ryoshi masih menjadi tanda tanya, beserta semua misteri yang menyelubungi penerbitan Shiba Inu.

Namun, yang jelas, jumlah koin Shiba Inu yang dirilis mencapai 1000 triliun! Jumlah ini jauh lebih banyak ketimbang Bitcoin, yang hanya berjumlah 21 juta koin.

Meski begitu, seperti halnya Bitcoin, Shiba Inu tidak mempunyai fungsi apapun. Dia tidak bisa dipakai untuk bertransaksi atau berbelanja.

Dia juga tidak memiliki “underlying asset” yang jelas. Alhasil, biarpun di aplikasi, tampak berharga, namun sejatinya dia tidak bernilai sedikit pun!

Jika memang demikian kenyataannya, apakah Shiba Inu layak dibeli sebagai instrumen investasi? Dalam jangka panjang, apakah ia bakal terus bertahan, seperti halnya Bitcoin, Etherium, dan sebangsanya?

Jujur, saya cukup skeptis terhadap hal ini. Alasannya? Karena popularitas Shiba Inu bersifat “musiman”. Nanti, jika mementumnya hilang, maka harganya bisa boncos, dan akhirnya habis begitu saja.

Selain itu, sangat mungkin muncul Shiba Inu lainnya. Kemunculan tadi bukan mustahil bisa menggantikan posisi Shiba Inu suatu saat nanti. Hal ini dapat terjadi bukan tanpa alasan, mengingat koin-koin baru bisa dibuat dalam jumlah yang sangat masif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline