Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

Tanggal Tua? Saatnya Belanja Saham!

Diperbarui: 25 Oktober 2021   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Tanggal Tua/Sumber: Envato Elements/Brian A Jackson

Tanggal tua merupakan periode yang cukup “kritis”. Disebut demikian, lantaran uang simpanan biasanya sudah sangat tipis, sementara waktu gajian masih tersisa beberapa hari lagi. Alhasil, pada periode inilah, kesabaran seseorang bakal betul-betul “diuji”!

Meski begitu, tanggal tua tidak selalu menjadi momen yang jelek. Tanggal tua, seperti bulan ini misalnya, boleh dibilang merupakan momen yang bagus untuk masuk ke pasar saham. Alasannya? Pada bulan November nanti diperkirakan pasar saham bakal memasuki masa “window dressing”, yang ditandai dengan kenaikan harga saham secara signifikan!

Kenaikan tadi bisa terjadi bukan tanpa sebab. Terdapat sejumlah sebab yang melatarbelakanginya. Di antaranya ialah keinginan manajer investasi untuk mempercantik portofolio yang dimiliki. 

Hal ini bisa dimaklumi, mengingat tidak semua saham yang dikelola menghasilkan cuan. Ada saja sejumlah saham yang berkinerja jelek, yang menekan imbal hasil portofolio.

Pada momen “window dressing” inilah manajer investasi umumnya mempunyai kesempatan untuk melepas saham berkinerja buruk tadi, dan kemudian membeli saham lain yang dinilai lebih menguntungkan. Dengan strategi ini, imbal hasil portofolio yang dikelola bakal lebih mendingan, sehingga sewaktu dilaporkan kepada investornya, tidak ada respon negatif yang muncul.

Tak cuma manajer investasi, manajemen perusahaan pun demikian. Hanya bedanya, yang “dipercantik” bukanlah portofolio investasi, tapi laporan keuangan. Tentu saja upaya tersebut bukanlah bentuk manipulasi laporan keuangan, sebab semuanya dilakukan sesuai dengan kaidah akuntansi yang berlaku.

Seperti halnya manajer investasi, upaya tersebut dilakukan untuk menyenangkan hati para investor. Maklum, kinerja bagus yang terlihat di laporan keuangan tentunya bakal berpengaruh terhadap pergerakan harga saham. 

Semakin bagus kinerjanya, maka semakin naik harga sahamnya. Alhasil, kalau “skenario” ini terjadi, maka investor bisa mendapat cuan.

All Time High

“Window dressing” pada tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, pada momen inilah, IHSG diperkirakan sanggup menjebol “resistense”-nya, yang sudah terbentuk sejak awal 2018 silam. Pada waktu itu, IHSG mentok di level 6600-an, dan kemudian “sideway” selama 3 tahun.

Sewaktu tulisan ini dibuat, IHSG sudah “nangkring” di level 6600-an, sama dengan harga tertingginya. Jadi, jika IHSG sanggup melampai level tertingginya, maka “sky is the limit”!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline