Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

Ketika Saya Menolak Ajakan "Menjadi Kaya"

Diperbarui: 8 Februari 2021   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Uang (Shutterstock/Pramata) via Kompas.com

Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti sebuah seminar bisnis online, yang "katanya" bisa membikin saya sukses (kaya) dalam waktu yang relatif cepat. Awalnya saya tidak begitu berniat menghadiri seminar tersebut, tetapi karena ada sanak famili yang mengajak saya, maka saya pun bersedia meluangkan waktu. 

Saya merasa kurang enak hati kalau sampai menolak. Lagipula tidak ada kerugiaan yang sifatnya materiil apabila saya ikut. Begitulah pikiran saya. 

Walaupun demikian, dalam pandangan saya, seminar tadi terkesan agak "janggal". Disebut demikian karena tidak ada informasi yang jelas tentang apa topiknya dan siapa pembicaranya. Saya hanya akan dikasih link Zoom beberapa jam sebelum seminar dimulai, dan diminta mengikutinya saja. 

Tentu saja saya dibuat bertanya-tanya. "Kok seminar yang disebut-sebut bisa bikin kaya seperti ini malah dirahasiakan begitu? Mengapa tidak diungkap saja, supaya terang dan jelas?"

Berbagai macam dugaan sempat berseliweran di batin saya. Namun, semua dugaan tadi ternyata meleset. 

Pasalnya, sewaktu saya menghadiri acara tersebut, topik bisnis yang dibahas justru tentang aplikasi payment multifungsi, yang cara kerjanya mirip dengan aplikasi payment milik unicorn Indonesia. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, kita bisa membuka bisnis jasa payment untuk berbagai keperluan, seperti bayar listrik, topup pulsa, booking hotel, dan sebagainya. 

Yang menarik dari aplikasi tersebut adalah promo yang ditawarkan. Apabila melakukan pembayaran via aplikasi tersebut, maka kita tak hanya bakal mendapat diskon, tetapi juga memperoleh cashback, yang nilainya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. 

Untuk lebih meyakinkan, si pembicara seminar bahkan sampai membandingkan tarif harga hotel bintang 5 di aplikasi tersebut dengan aplikasi lain, yang dimiliki oleh salah satu "unicorn" di Indonesia. Hasilnya? Harga yang dipatok di aplikasi tadi bisa lebih murah dibandingkan "tetangga sebelah"!

Sampai di situ, saya merasa tidak ada yang "ganjil" dalam seminar tersebut. Namun, pada pembahasan berikutnya, semuanya mulai terkuak. Sebab, setelah menjelaskan keunggulan dari aplikasi tadi, si pembicara kemudian mengajukan penawaran kemitraan. 

Kemitraan ini "katanya" sih tidak diwajibkan. Sebab, dengan mengunduh aplikasinya di playstore, kita sudah bisa menggunakan fasilitas layanan yang tersedia. Hanya saja, promonya memang lebih sedikit. Beda ceritanya kalau kita jadi mitra. Promo yang bakal dikasih jauh lebih "jor-joran".

Nah, kalau ingin bergabung menjadi mitra, maka kita tinggal membeli paket kemitraan yang tersedia. Harga paketnya berbeda-beda, mulai dari 3 jutaan hingga 20 jutaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline