Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

Ketika "Investor Newbie" Jadi Nominator Kompasiana Award 2020

Diperbarui: 20 November 2020   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://jpmartin.com/strategic-financial-investors/

Sewaktu nama saya muncul dalam nominasi Kompasiana Award 2020 untuk kategori Best in Spesific Interest, saya sempat merasa "bimbang". Maklum, saya merasa agak ragu apakah saya cukup pantas bersanding dengan deretan nominator lain, yang telah mempunyai nama besar dan lebih produktif menghasilkan banyak artikel bagus yang sanggup menginspirasi banyak orang. 

Jika dibandingkan nominator lain, saya hanyalah seorang blogger dan investor "newbie", yang sekadar ingin berbagi pengalaman seputar kegiatan yang begitu saya sukai, yakni berinvestasi saham.

Baiklah, apabila diperkenankan, mohon izinkan saya sedikit bercerita tentang awal munculnya minat saya dalam investasi saham. Semuanya berawal pada akhir tahun 2018 silam, ketika saya mendaftar menjadi investor saham di sebuah perusahaan sekuritas dalam sebuah acara festival investasi.

Niat saya untuk menjadi investor saham sebetulnya timbul tanpa disengaja. Beberapa bulan sebelumnya, sewaktu membaca info di sana-sini dan mengetahui bahwa investasi saham mampu menawarkan imbal hasil yang lebih besar dari instrumen lain, tanpa disangka, keinginan itu mulai tumbuh di hati saya. 

Meski begitu, saya tidak langsung buka akun investor saham. Saya masih agak ragu. Sebab, di balik potensi keuntungannya, ternyata ada risiko besar yang layak dipertimbangkan. Apalagi di keluarga saya, belum ada seorang pun yang pernah berinvestasi saham. Alhasil, keinginan untuk menjadi investor saham sempat "meredup" meski belum betul-betul padam sepenuhnya.

Nah, untungnya, ada festival investasi tersebut, yang kemudian memantik keinginan yang sudah lama terpendam di hati saya. Kebetulan sekali lokasinya mudah dijangkau. Kebetulan juga saya punya waktu. Akhirnya, kebetulan-kebetulan itulah yang kemudian mengantar saya menjadi investor saham. 

Karena masih begitu awam, saya pun mulai berdagang saham kecil-kecilan. Saham yang saya beli tidak banyak, cuma 8 lot saja. Itu pun diperoleh dengan modal yang kecil, hanya 500 ribu saja, yang notabenenya merupakan deposit yang mesti saya setorkan untuk mengaktifkan rekening dana investasi. 

Hasilnya? Tanpa disangka, saham yang saya pilih ternyata sanggup menghasilkan keuntungan yang begitu cepat dan hebat. Hanya dalam waktu beberapa bulan saja, portofolio saya bertumbuh di atas 20%. 

Keberuntungan pemula? Mungkin saja. Namun, yang jelas, setelah kesuksesan tersebut, pandangan saya terhadap investasi saham mulai berubah. Cerita selengkapnya silakan intip blog saya yang berjudul: Cerita Tentang 8 Lot Saham Pertama Saya.

Sejak saat itu, saya jadi jatuh cinta pada investasi saham, dan perasaan itu selanjutnya "meluber" pada minat saya yang lain, yakni menulis. Jika dibandingkan dengan investasi saham, minat saya dalam dunia tulis-menulis sejatinya sudah muncul sejak saya masih duduk di bangku SMA. Meskipun sempat kembang-kempis, syukur-syukur minat tadi masih bisa bertahan hingga sekarang. 

Semua itu bisa terjadi berkat Kompasiana. Karena ada Kompasiana, maka saya menemukan sebuah media, yang dapat menyalurkan "kegilaan" saya terhadap hobi tulis-menulis. Tak cuma itu, Kompasiana juga menawarkan nilai lebih, yakni adanya interaksi antarkompasianer di dalamnya. Interaksi inilah yang sulit atau bahkan tidak bisa ditemukan di media lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline