Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

UN 2020 Ditiadakan, Perekonomian Bisa Tambah "Gelagapan"?

Diperbarui: 25 Maret 2020   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi telah mengumumkan secara resmi bahwa ujian nasional (UN) 2020 dibatalkan pada Selasa (24/3/2020)| Sumber: ANTARA Foto/ Hendra Nurdiyansyah

Setelah melalui diskusi yang cukup "alot", pemerintah akhirnya memutuskan meniadakan Ujian Nasional (UN) 2020. 

UN yang sejatinya akan dimulai pada akhir Maret ini terpaksa dibatalkan karena penyelenggaraannya dikhawatirkan akan membuka "pintu" bagi penyebaran virus corona yang lebih luas.

Hal ini tentu bisa dimaklumi, mengingat wabah virus corona tengah berkembang di Indonesia. Sampai tulisan ini dibuat, tercatat sudah ada 579 kasus pasien yang positif terkena virus corona dengan 49 orang di antaranya meninggal dunia.

Saat saya menyampaikan berita ini kepada seorang teman, alih-alih senang, ia justru merasa bingung. Ia yang sekarang duduk di kelas 3 SMK ini galau memikirkan masa depannya. Sebab, sampai sekarang, belum ada kepastian kapan kegiatan sekolah akan dimulai kembali.

Jika libur sekolah akibat virus corona nanti akan diperpanjang, katakanlah hingga beberapa minggu atau bulan ke depan, bisa-bisa jadwal kelulusannya akan molor dan ia akan sulit mencari pekerjaan atau menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Harus diakui, keputusan itu memang merugikan sejumlah pihak. Betapa tidak, anggaran yang disalurkan untuk menyelenggarakan UN menjadi "mubazir". Bisa dibayangkan, seberapa banyak anggaran yang terbuang akibat dibatalkannya UN pada tahun ini.

Belum lagi, kerugian atas waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan siswa dan guru di sekolah dalam menghadapi UN. Hal ini tentu bukan sesuatu yang menyenangkan untuk diterima.

Namun demikian, keputusan tersebut suka-tidak suka mesti disikapi dengan lapang dada. Walaupun "mengorbankan" banyak hal, pemerintah harus mengambil keputusan tadi untuk kepentingan dan keselamatan bersama.

Bagaimanapun, dalam situasi krisis seperti sekarang, keamanan adalah satu hal yang wajib diprioritaskan. Jangan sampai karena terlalu dipaksakan, akhirnya bisa menyebabkan masalah yang lebih luas.

Barangkali inilah salah satu keputusan yang cukup berat, yang mesti diambil oleh pemerintah. Betapa tidak, selama bertahun-tahun penyelenggaraan UN, baru pada tahun ini, UN dibatalkan.

pelaksanaan ujian nasional/ sumber: mediaindonesia.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline