Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

Mandiri Jakarta Marathon 2017 di Mata Seorang yang Jarang Lari

Diperbarui: 30 Oktober 2017   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suasana di garis finis mandiri jakarta marathon 2017 (sumber: dokumentasi pribadi)

Persepsi saya seputar "dunia lari" berubah setelah saya berkesempatan meliput pagelaran Mandiri Jakarta Marathon 2017. Pasalnya, itulah pertama kalinya saya menyaksikan lomba marathon secara langsung sehingga saya bisa merasakan "euforia" para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, daerah, dan usia.

Sewaktu menaiki kereta menuju lokasi maraton yang terletak di Kawasan Monas, saya pergi memikirkan sejumlah kemungkinan. Yang terpikir oleh saya ialah jumlah peserta. Awalnya saya menduga bahwa peserta yang hadir paling-paling hanya mencapai angka ratusan.

Pasalnya, saya berpikiran, "Siapa sih yang mau bangun pagi-pagi hanya untuk melakukan lari maraton yang melelahkan? Jangankan antusias ikut lomba lari macam itu, bukankah orang Indonesia saja 'dikenal' malas jalan kaki, sebagaimana hasil survei suatu lembaga beberapa waktu lalu? Jadi, apakah akan ada banyak orang Indonesia yang punya minat bergabung dalam event lari yang disebut-sebut 'berkelas' internasional itu?"

Semua pikiran itu akhirnya "terpatahkan" sewaktu saya tiba di pintu gerbang Monas. Pasalnya, sepanjang jalan menuju garis start, saya mendapati sejumlah orang yang tampak ber-jogging.

para peserta tampak antuasias menyambut mandiri jakarta marathon 2017 sejap pagi hari (sumber: dokumentasi pribadi)

Mereka mengenakan pakaian olahraga yang ketat dan sepatu lari yang berwarna-warni. Mereka yang datang bersama-sama tampak bersemangat menyambut lomba maraton tersebut.

Sekadar informasi, jumlah peserta maraton dikabarkan mencapai 16 ribu dan 2 ribu di antaranya berasal dari mancanegara. Wow!

Saya tiba di Media Center sekitar pukul lima pagi. Untungnya, saya masih sempat menyaksikan dimulainya marathon kategori 5k dan 10k.

Dengan dipandu oleh host yang luwes "bersilat lidah" dan diiringi oleh musik yang "diracik" oleh DJ yang cantik, sejumlah peserta mulai berlari perlahan-lahan melewati rute yang sudah ditentukan.


Sementara itu, kategori half dan full marathon sudah dimulai sebelum saya datang. Memang kategori tersebut sengaja dimulai lebih dulu karena rute yang ditempuh lebih jauh.

Pasalnya, peserta kategori half marathon harus menempuh jarak 21 km, yang dimulai dari Monas, Hayam Wuruk, Bundaran Hi, lalu kembali ke Monas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline