Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

"Pembunuh" Itu Ternyata Seorang Jurnalis

Diperbarui: 27 Oktober 2017   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rumah duka yang kudatangi sewaktu meliput berita (sumber: dokumentasi pribadi)

Lewat sebuah artikel yang kutulis, aku "sukses" membunuh seseorang!

Namun demikian, alih-alih masuk penjara, aku malah dipanggil oleh redaktur untuk meliput prosesi pemakaman dari orang yang sudah kuhabisi hidupnya.

Sebetulnya, aku merasa "berat" menerima tugas itu. Betapa tidak! Bisa kau bayangkan betapa tersiksanya diriku sewaktu harus bertemu langsung dengan keluarganya, meliput prosesi pemakamannya, dan kemudian menulis semua itu hanya untuk mendongkrak traffic media online tempat aku bekerja, sekaligus memuaskan "hasrat" warganet yang selalu "haus" oleh berita sensasional!

Makanya, dengan langkah yang "berat", aku mendatangi sebuah rumah duka di kawasan Bekasi. Rumah duka itu lumayan ramai dikunjungi pelayat. Ternyata ada tiga jenazah yang disemayamkan di situ.

Sewaktu aku memasuki area rumah duka yang persis "bersebelahan" dengan Kali Bekasi itu, aku disambut oleh lagu Gereja Tua karya Panbers.

Hanya satu yang tak terlupakan
Kala senja di gereja tua
Waktu itu hujan rintik-rintik
Kita berteduh di bawah atapnya

Sepertinya salah satu almarhum adalah penggemar berat grup musik yang digawangi Hans, Benny, Asido, dan Doan bersaudara itu. Makanya, dalam pemakamannya, semua lagu Panbers sampai diperdengarkan sepanjang waktu.

Aku bertanya kepada petugas tentang lokasi kamar duka dari korban yang telah kurampas hidupnya, dan si petugas kemudian menunjuk sebuah kamar di ujung. Sewaktu aku mendekatinya, suasana kamar duka itu jauh dari keramaian.

Di situlah aku menjumpai orang tua korban. Seorang ibu berusia sekitar lima puluhan yang matanya sembab seolah telah "menguras" semua air matanya atas kematian anaknya tersebut.

Aku memperkenalkan diriku dan meminta izin mewawancarinya. Sebetulnya itu hanya sekadar basa-basi. Pasalnya, aku sudah mengetahui secara lengkap kronologi peristiwa itu karena aku sendirilah yang menuliskan cerita kematiannya!

Semua itu bermula ketika aku mendapat kabar tentang beredarnya video porno yang menampilkan sosok gadis muda. Video itu awalnya hanya disiarkan lewat akun instagram. Namun kemudian, perlahan banyak orang yang melihat dan menyebarkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline