Lihat ke Halaman Asli

Adica Wirawan

TERVERIFIKASI

"Sleeping Shareholder"

Benarkah Tuduhan Google terhadap Dugaan Penjiplakan oleh Uber?

Diperbarui: 26 Februari 2017   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

google dan uber tengah berkonflik terkait tuduhan penjiplakan kekayaan intelektual/ https://mobiwoz.com

Tuduhan Google bahwa Uber telah memakai teknologi yang menjiplak kekayaan intelektualnya menjadi perbincangan hangat di kalangan pemerhati teknologi. Tuduhan itu berawal sewaktu pihak Google menemukan adanya kesamaan model teknologi swakemudi yang terdapat pada fitur Uber dengan teknologi pada Waymo, mobil otonom yang sempat dikembangkan Google beberapa tahun silam.

Tuduhan itu tentunya tak hanya sekadar asumsi, tetapi juga didukung sejumlah bukti berupa desain dan dokumen lainnya. Semua itu membikin tuduhan itu bertambah kuat. Apalagi, kemudian Google mengetahui bahwa mantan pegawainya, Anthony Levandowski, menjadi salah satu petinggi Uber, setelah perusahaan taksi online itu mengakusisi Otto, startup yang didirikan Levandowski setelah hengkang dari Google pada tahun 2011.

Google menuduh bahwa selama bekerja di Google, Levandowski telah mengunduh lebih dari 14.000 desain teknologi Waymo, termasuk teknologi LiDAR (laser radar) yang berperan vital untuk proses kemudi mobil otonom. Data itu kemudian dimanfaatkan Levandowski sewaktu mendirikan Otto bersama kawan-kawannya.

Oleh sebab itu, Otto kemudian mengembangkan teknologi mobil otonomnya sendiri. Teknologi itu ternyata menarik minat Travis Kalanick, CEO Uber, sehingga ia kemudian mengakusisinya senilai 680 juta dollar pada tahun 2016. Dari situlah kemudian muncul dugaan bahwa Uber telah menggunakan teknologi swakemudi yang modelnya hasil jiplakan Waymo.

Atas tuduhan itu, pihak Uber kemudian menyampaikan pembelaannya pada tanggal 24 Februari 2017. "Kami sangat bangga dengan kemajuan yang telah tim kami buat. Kami telah meninjau klaim Waymo dan memutuskan bahwa (klaim) mereka bertujuan memperlambat pesaing. Kami berharap dengan penuh semangat melawan mereka di pengadilan. Sementara itu kami akan terus bekerja keras untuk membawa manfaat (teknologi) swakemudi ke dunia."

Sengketa antara Google dan Uber di atas sebetulnya bukanlah yang pertama kali terjadi. Jika merunut beberapa tahun belakangan, kita akan menemukan sejumlah kasus serupa. Sebut saja kasus sengketa paten yang melibatkan Apple dan Samsung.

Pada tahun 2014, Apple mengajukan tuntutan hukum kepada Samsung di pengadilan Amerika Serikat. Apple menuduh bahwa Samsung telah menjiplak tiga teknologi yang sudah dipatenkannya.

Ketiga paten itu adalah teknologi “slide-to-unlock”, “autocorrect”, dan “quick link” yang berfungsi memunculkan rincian informasi kontak di nomor telepon yang ditampilkan dalam teks.

Namun demikian, Court of Appeals for the Federal Circuit di Washington, Amerika Serikat, kemudian memenangkan Samsung atas kasus sengketa itu. Pengadilan menyebut bahwa Samsung Electronics Co.Ltd tidak menyalahi aturan terkait paten Apple Quick Links. Pengadilan juga menyebut tuntutan terhadap dua paten lain terkait metode geser kunci layar dan fitur Auto-Correct tidak sah.

Belum lagi, tuduhan Tyler Winklover terhadap Mark Zuckerberg sewaktu ia meluncurkan Facemash, nama lawas Facebook. Winklover menuduh bahwa Zuckerberg telah menjiplak idenya dengan meniru situs Harvardconnection, yang dibuatnya bersama saudara kembarnya, Cameron Winklover, dan temannya, Divya Narendra.

Zuckerberg kemudian menjalani persidangan atas tuduhan tersebut, dan akhirnya bersedia membayarkan denda ke Tyler sebagai “upaya damai” dari persoalan itu. Sejak saat itu, Winklover sepakat tak akan mengungkit lagi persoalan itu ke publik, sampai akhirnya rahasia kecil itu kemudian didokumentasikan dalam film The Social Network, yang dibintangi oleh aktor Andrew Garfield.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline